UGM dan Kader Desa Gelar “Gerakan Lansia Sehat” di Sumberan: Edukasi dan Skrining Dini Diabetes-Hipertensi

Sleman, 24 Mei 2025 – Dusun Sumberan, Desa Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Sleman, menjadi lokasi suksesnya penyelenggaraan program Gerakan Lansia Sehat: Edukasi, Deteksi Dini, dan Pencegahan Penyakit Diabetes dan Hipertensi pada Sabtu pagi. Inisiatif kolaboratif antara Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Kader Posyandu Lansia ini bertujuan untuk meningkatkan literasi kesehatan dan kewaspadaan terhadap penyakit kronis pada kelompok lanjut usia. Sekitar 50 lansia tampak bersemangat mengikuti kegiatan yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 11.00 WIB.

Acara diawali dengan sesi penyuluhan kesehatan mengenai diabetes dan hipertensi, dua penyakit degeneratif yang umum pada lansia. Tim pengabdian masyarakat yang diwakili oleh Fajar Hasmoro Carsita, memberikan informasi detail tentang penyakit, faktor risiko, gejala, dan langkah-langkah pencegahan melalui pola hidup sehat. Sesi ini mendorong diskusi aktif dan berbagi pengalaman diantara peserta.

Setelah edukasi, dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan gratis yang meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, tekanan darah, kadar gula darah, serta pemeriksaan asam urat dan kolesterol. Pemeriksaan dilakukan oleh dengan bantuan kader desa, yang bertujuan mendeteksi dini indikasi diabetes dan hipertensi untuk intervensi medis secepatnya. Antusiasme peserta sangat tinggi, yang menunjukkan respons positif terhadap kegiatan pengabdian masyarakat yang diberikan. Salah satu peserta, Ibu Sri Hariyati (55), menyampaikan apresiasinya, “Saya senang bisa ikut karena jadi tahu cara menjaga tekanan darah dan cara mengontrol gula darah. Pemeriksaannya gratis dan sangat membantu kami di sini.”

Keterlibatan kader desa menjadi kunci keberhasilan, dimana kader desa berperan sebagai penghubung antara tim UGM dan masyarakat, serta membantu pelaksanaan teknis. Peran mereka dalam pendampingan dan penyebaran informasi sangat vital. Dr. apt. Indah Purwantini, M.Si, dari Farmasi UGM, menekankan pentingnya deteksi dini dan edukasi berkelanjutan untuk mencegah komplikasi. Ketua Kader Posyandu Lansia, Ibu Erna, juga menyambut baik inisiatif ini, berharap program serupa dapat berlanjut untuk meningkatkan kualitas hidup lansia. Leaflet berisi edukasi penyakit kronis turut dibagikan untuk memastikan pemahaman dan penerapan kebiasaan sehat sehari-hari.

Program “Gerakan Lansia Sehat” ini juga secara langsung mendukung agenda Sustainable Development Goals (SDGs). Inisiatif ini berkontribusi pada SDG 3 (Kesehatan dan Kesejahteraan yang Baik) dengan menyediakan akses layanan kesehatan preventif dan skrining dini untuk lansia. Kemudian, melalui penyuluhan dan edukasi yang mudah dipahami, program ini mendukung SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dengan meningkatkan literasi kesehatan masyarakat. Sementara itu, SDGs 5: Gender Equality, tercermin dari peran aktif para kader desa perempuan, yang tidak hanya menjadi fasilitator lapangan, tetapi juga dapat belajar dalam menyampaikan edukasi dan mendampingi peserta lansia. Keterlibatan mereka menandakan penguatan kapasitas perempuan juga dalam pembangunan kesehatan para lansia. Terakhir, kolaborasi erat antara UGM, kader desa, dan masyarakat lokal mencerminkan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan), menunjukkan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.  

Kontributor: Akhmad Riski

Share this post
Type Keyword to Search