YOGYAKARTA – 21 April 2025 – Mahasiswa Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Christian Ambrosius Diaz (24/548773/FA/14672), berhasil meraih prestasi membanggakan di tingkat internasional. Ia dianugerahi Medali Perak dalam ajang Jakarta International Fair (JIF) 2025 yang diselenggarakan secara hybrid pada 14-17 April 2025 di Jakarta. Kompetisi yang diadakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) dan Indonesian Exalter Students ini menjadi panggung bagi para inovator muda dari berbagai negara untuk menampilkan karya-karya kreatif mereka.
Christian mempresentasikan inovasinya dalam kategori Bioteknologi dan Kesehatan dengan judul Shelluminous: Innovation and Utilization of Kerang Dara (Anadara granosa) Shell Waste as a Body Scrub for Optimal Skin Beauty. Inovasi ini mengubah limbah cangkang kerang dara, yang sering kali menjadi masalah lingkungan, menjadi produk kosmetik bernilai tinggi. Shelluminous diformulasikan sebagai body scrub yang memanfaatkan kandungan kalsium karbonat pada cangkang kerang. Sifat abrasif alaminya terbukti efektif mengangkat sel-sel kulit mati dan mendorong proses regenerasi kulit.
Melalui riset mendalam, formula Shelluminous disempurnakan dengan bahan-bahan alami lainnya. Ekstrak alpukat ditambahkan untuk mengoptimalkan sifat penyembuhan kulit, sementara ekstrak jahe yang kaya akan kurkumin berfungsi sebagai antioksidan kuat untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas. Hasilnya adalah produk body scrub dengan formula unik yang mudah diaplikasikan, tidak meninggalkan residu, tidak menyebabkan iritasi, dan memiliki tampilan yang menarik.
Pencapaian ini tidak hanya menjadi bukti keunggulan akademik, tetapi juga cerminan kontribusi nyata terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Inovasi Shelluminous secara langsung menjawab tantangan pada pilar konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab (SDG 12) dengan menerapkan prinsip ekonomi sirkular, yaitu mengubah limbah menjadi produk yang memiliki nilai guna dan ekonomi. Langkah ini juga sejalan dengan upaya perlindungan ekosistem bawah laut (SDG 14), karena pemanfaatan limbah cangkang kerang dapat mengurangi potensi pencemaran di wilayah pesisir. Lebih lanjut, dengan menciptakan produk perawatan kulit yang aman, alami, dan dapat diakses, inovasi ini turut mendukung terwujudnya kehidupan sehat dan sejahtera (SDG 3) bagi masyarakat luas.
“Saya sangat bersyukur atas apresiasi ini. ‘Shelluminous‘ lahir dari keprihatinan kami terhadap limbah cangkang kerang yang melimpah dan potensi besarnya yang belum termanfaatkan. Kami ingin membuktikan bahwa bahan yang dianggap limbah dapat diolah menjadi produk bernilai tambah yang aman dan bermanfaat bagi kesehatan kulit, sekaligus memberikan solusi bagi masalah lingkungan,” ujar Christian. “Semoga prestasi ini dapat menginspirasi rekan-rekan lain, khususnya di UGM, untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi gagasan inovatif kepada masyarakat global.”
Tim berharap medali perak ini menjadi batu loncatan untuk pengembangan lebih lanjut. Rencana ke depan adalah melakukan serangkaian uji klinis, termasuk pada hewan coba, untuk memastikan keamanan dan efektivitas produk sebelum dapat dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat.