Farmasi UGM – Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada mengirimkan tim relawan yang terdiri dari dosen dan beberapa mahasiswa Program Studi Profesi Apoteker untuk membantu korban bencana lombok. Kedatangan tim di bawah Unit Pengabdian Masyarakat Fakultas Farmasi UGM tersebut untuk memperkuat klinik kesehatan KagamaCare yang dinaungi oleh DERU UGM. Ada 6 orang dosen serta serta 3 mahasiswa yang diterjunkan untuk membantu posko KagamaCare di Desa Gumentar, Lombok Utara, NTB.
Dekan Fakultas Farmasi UGM, Prof.Dr.Agung Endro Nugroho, M.Si Apt bersama 5 dosen lainnya, yaitu Dr.Satibi, M.Si, Apt., Ika Puspitasari, M.Si, Ph.D, Apt., Dr.Rumiyati, M.Sc., Apt., Marlita Putri Ekasari, MPH Apt., dan Dr. Djoko Santoso,M.Sc, Apt., berangkat pada tanggal 12 September lalu. Rencananya, kegiatan ini akan berlangsung hingga tanggal 18 September 2018. Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni, Dr. Endang Lukitaningsih, MSi, Apt., menjelaskan, “Ini merupakan bentuk kepedulian sivitas akademika terhadap bencana gempa bumi yang terjadi di Lombok”, ungkapnya ketika ditemui di Kantor Wakil Dekan P2MKSA.
Adapun rangkaian kegiatan yang dilakukan tim tersebut antara lain melakukan pelayanan kesehatan, penyuluhan kesehatan, puskesmas keliling, klinik 24 jam, trauma healing, dan food hygenie. Bersamaan dengan ini, Fakultas Farmasi juga turut mengirimkan bantuan berupa obat-obatan yang sesuai dengan kebutuhan, paket sembako, mukena, sarung, sandal jepit, Al-Quran, selimut, alat tulis, dan buku bacaan, serta permainan untuk anak-anak. “Bantuan ini didapatkan dari donasi yang terkumpul dari sivitas akademika”, kata Marlita selaku tim Unit Pengabdian Masyarakat Farmasi UGM.
Bersama 3 orang mahasiswa Prodi Apoteker, yaitu Niyel Marius,S.Farm, Baiq Nurya Hidayati, S.Farm dan I Gede Angga Maha Diputra, S.Farm, Fakultas Farmasi berharap dapat berkontribusi untuk meringankan beban saudara-saudara yang terkena dampak bencana Lombok. Pada tanggal 29 Juli 2018 lalu, Pulau lombok telah diguncang gempa bumi berkekuatan 6,4 SR yang masih dilanjut dengan gempa-gempa susulan. Bencana ini membuat masyarakat harus menanggung kerugian baik material maupun non-material yang tidak sedikit. (Humas FA/ Marlita, Yeny P)