Farmasi UGM – Kristian Kalvin Sigalingging bersama Furi Patriana Dewi dan Qois Najib berhasil mendapatkan Juara 2 pada ajang Clinical Pharmaceutical Skill Event (CPSE) yang diadakan oleh Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, tahun ini Fakultas Farmasi Universitas Airlangga juga menyelenggarakan Kompetisi Farmasi Seluruh Indonesia (KOFEIN) yang diikuti oleh mahasiswa-mahasiswa kefarmasian di seluruh Indonesia. Pada tahun ini, acara tersebut dilaksanakan pada bulan Januari 2020.
Perlombaan ini terdiri dari beberapa babak sebelum bisa mencapai final, yang pada masing-masing babak memiliki model perlombaan yang berbeda. “Selain itu, dikarenakan posisi kami yang masuk ke dalam daftar waiting list dan baru dihubungi H-14 hari perlombaan, turut menjadi salah satu kesulitan yang kami rasakan waktu persiapan yang tidak banyak dikarenakan kami”, ungkap Kalvin.
Jumlah keseluruhan tim dari berbagai universitas yang mencapai 60 tim juga menjadi tantangan tersendiri bagi tim Farmasi UGM. Menurut Furi, dan kawan-kawan, babak yang paling sulit adalah babak final yang salah satunya menggunakan model perlomban Interprofesional Education (IPE), karena model ini menuntut tim untuk berdiskusi bersama dokter dan perawat dengan tujuan memberikan solusi atas permasalahan kasus secara lengkap dan tuntas berdasarkan data rekam medis pasien, dengan waktu untuk berdiskusi di awal bersama tim selama 20 menit. “Cukup sulit bagi kami untuk dapat menyelesaikan kasus yang diberikan dengan rentang waktu tersebut”, ungkap Kalvin.
Namun, usaha yang dilakukan oleh tim Farmasi UGM nyatanya membuahkan hasil yang cukup bagus. Berhasil menduduki tiga besar dan bersanding dengan dua tim tuan rumah, Qois, Furi, dan Kalvin mencapai prestasi yang cukup memuaskan. Trophy Juara 2 pun berhasil dibawa pulang oleh tim Fakultas Farmasi UGM. (Humas FA/ Yeny)