Fakultas Farmasi – Sejak diselenggarakannya Euricoma, lomba kefarmasian tingkat nasional oleh Universitas Mulawarman pada tahun 2015, UGM selalu berhasil menjadi salah satu dalam daftar juara di ajang tersebut. Tahun ini, dari lima cabang perlombaan yang diadakan oleh panitia, tercatat ada dua tim UGM yang menjadi Juara 1 Euricoma 2017, yaitu Zahrotul Ulum, Uliya Ita Rahmita, dan Risma Martasuri yang menjadi tim Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI). Sedang satu lagi adalah tim Lomba Poster yang diwakili oleh Arlisa Putri K., Ni Wayan Martina Erdita, dan Ni Putu Ayu Linda Permita.
Arlisa, Martina, dan Linda berhasil menyisihkan dua tim dari tuan rumah di babak final. Melalui karyanya, mereka bertiga memvisualisasikan tentang fungsi akar manis yang dibentuk dalam sediaan teh untuk pengobatan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). Produk ini mereka sebut dengan istilah KARNIS yang merupakan singkatan dari Teh Akar Manis. Mereka beralasan selain karena manfaatnya, akar manis juga cukup mudah ditemukan di pasaran, sehingga kemudian tercetuslah ide tersebut. “Setelah kami membaca berbagai literatur dan melihat jenis-jenis tanaman tradisional yang banyak beredar di mayarakat, akhirnya kami sepakat untuk membuat poster tentang fungsi akar manis, khususnya untuk mengobati penyakit ISPA.” ungkap Arlisa.
Di sisi lain, tim LKTI yang berhasil mempresentasikan karyanya di hadapan para juri juga turut berbangga. Pasalnya, Zahrotul, Uliya, dan Risma keluar sebagai pemenang setelah membawakan karya tulisnya yang berjudul KIESBRAN: Cookies Bekatul Terfermentasi sebagai Inovasi Pangan Fungsional Bagi Penderita Hiperkolesterolemia. Tidak hanya dalam bentuk gagasan, Zahrotul dan tim nya juga membawa produk jadi berupa cookies yang terbuat dari bekatul. Ide ini sendiri muncul ketika mereka melihat banyaknya bekatul sebagai hasil samping penggilingan padi. “Produksi padi kan cukup banyak ditambah lagi ketersediaan bekatul juga meruah. Di situlah kemudian kami membuat ide pangan fungsional ini.” kata Uliya.
Untuk memfermentasikan bekaltul sendiri dibutuhkan waktu dua sampai tiga hari. Belum lagi proses sterilisasi autoklaf dan lainnya, sehingga dibutuhkan setidaknya satu minggu untuk membuat cookies dengan hasil yang maksimal dan kandungan gizi yang cukup. Pada lomba karya tulis ini, Universitas Mulawarman menduduki Juara 2, sedang Universitas Ahmad Dahlan berada di posisi ketiga. (Yeny/ Humas FA)