FARMASI UGM – Bioinformatics And Synthetic Biology Design Competition merupakan kompetisi terbuka untuk mahasiswa sarjana (S1), pascasarjana, maupun mahasiswa profesi apoteker dalam membuat inovasi dan solusi terhadap masalah lokal atau global melalui bioinformatika dan biologi sintetik. Lomba ini terselenggara atas kolaborasi dari INBIO (Institut Bioinformatika Indonesia) dengan Synbio.id, Komunitas Sintetik Biologi Indonesia, serta Alumni iGEM Indonesia dengan mengusung sub tema berupa ‘Diagnosis, Energi, Lingkungan, Pangan dan Nutrisi, Obat-obatan/Terapi Kesehatan’. Project penelitian yang diajukan dimulai dari submit abstrak proposal penilitian hingga evaluasi akhir yang dilakukan selama 4 bulan setelahnya. Hasil project penelitian terbaik akan dipilih dan dipertandingkan dalam Bioinformatics And Synthetic Biology Design Competition (BIOS) Show Case.
Rangkaian acara lomba ini terdiri dari 3 babak, babak pertama adalah babak kualifikasi berupa seleksi administrasi yang dilakukan mulai tanggal 13 April 2020 hingga 31 Juli 2020. Selanjutnya babak kedua yaitu tahap riset atau pemodelan berupa penelitian yang dilakukan pada tanggal 31 Juli 2020 hingga 18 Oktober 2020 yang dipantau melalui media sosial oleh para peneliti yaitu Researchgate. Lalu peserta terbaik menurut penilaian dewan juri akan masuk pada babak terakhir, yaitu babak final untuk mempresentasikan project secara daring dalam Final Showcase di Bioinformatics and SynBio Indonesia Virtual Summit 2020. Babak finalnya terselenggara tanggal 2 November 2020 hingga 4 November 2020.
Ada 9 tim dari perguruan tinggi yang berhasil lolos masuk babak final, yaitu Universitas Gadjah Mada (1 tim), Institut Teknologi Bandung (3 tim), Universitas Brawijaya (1 tim), Universitas Diponegoro (2 tim), Universitas Teknologi Sumbawa (1 tim) serta Indonesia International Institute of Life Science (1 tim). Lalu Tim Universitas Gadjah Mada dengan nama Tim Pro Renata yang diketuai oleh Arief Adi Nugroho (Mahasiswa Program Profesi Apoteker UGM) dengan anggota Muhammad Sulhan Hadi (Mahasiswa Program Studi Sarjana, Fakultas Farmasi UGM), Candra Adianto dan Juniawan Akbar Karisma Putra (Mahasiswa Program Studi Apoteker, Fakultas Farmasi UGM) serta pembimbing Dr.rer.nat Nanang Fakhrudin, M.Si., apt. dan Dr. Hari Purnomo, M.S., apt., berhasil mencapai tahap akhir perlombaan.
Dalam perlombaan, Tim Pro Renata mengangkat project penelitian terkait situasi pandemi COVID-19 dengan kasus morbiditas yang terus mengalami kenaikan, bahkan salah satu komplikasinya yaitu hiperinflamasi yang menuntun reaksi badai sitokin yang dapat memicu kondisi acute respiratory distress syndrome (ARDS) sehingga berpotensi untuk meningkatkan mortalitas. Di sisi lain, bioaktif seperti flavonoid yang terkandung di dalam tanaman herbal yang melimpah di Indonesia telah diteliti beberapa diantaranya memiliki aktivitas antiinflamasi dan antivirus. Oleh karena itu, Tim Pro Renata melakukan screening senyawa flavonoid yang berpotensi menjadi kandidat agen multitarget secara in silico dengan judul paper berupa “Studi in silico flavonoid sebagai agen multi target pada COVID-19: Antiinflamasi dan Antivirus”.
Walau sempat terkendala jaringan internet yang kurang stabil saat presentasi, Tim Pro Renata tetap optimis untuk meraih juara. Perjuangan Tim Pro Renata akhirnya berbuah manis, pada akhir penjurian Tim Pro Renata berhasil dinobatkan sebagai juara 1. Disusul oleh Tim Pro Vaxxer Nusantara dari Institut Teknologi Bandung pada urutan juara ke-2, dan urutan juara ke-3 diraih oleh Tim Sustainable Chromosomal dari Universitas Diponegoro. Ke depannya, hasil penelitian ini akan dipresentasikan pada konferensi internasional yang diadakan oleh Masyarakat Bioinformatika dan Biodiversitas (MABBI) yaitu Bioinformatics and Biodiversity Conference (BBC) sehingga output yang diharapkan adalah jurnal yang terpublikasi. Tim Pro Renata berharap ide ini tidak hanya berhenti secara komputasi saja, akan tetapi dapat dilanjutkan ke tahap uji yang lain. (Sulhan Hadi / Humas FA).