Tim BEM KMFA Universitas Gadjah Mada sukses memboyong gelar juara dalam International Pharmaceutical Students’ Federation (IPSF) Inter-regional online PCE (Patient Counseling Event) Competition. Patient Counseling merupakan kegiatan pemberian konsultasi kepada pasien oleh apoteker seputar kesesuaian penyakit dengan obat yang digunakan untuk treatment. Kompetisi tersebut diselenggarakan secara online oleh International Pharmaceutical Students’ Federation pada tanggal 3 – 31 Maret 2017. Meilani Britia Sandhini, Shella Syafira Wijayanti, dan Luh Rai Maduretno Asvinigita mewakili Tim BEM KMFA Universitas Gadjah Mada.
Tahap pertama kompetisi berupa seleksi regional Asia Pasifik diselenggarakan pada tanggal 1 – 14 Maret 2017. IPSF sendiri terbagi dalam 5 regional yaitu Asia Pacific Regional Office (APRO), African Regional Office (AfRO), European Regional Office (ERO), Pan American Regional Office (PARO), dan Eastern Mediterranean Regional Office (EMRO). BEM KMFA UGM merupakan Member in Association (MiA) yang termasuk dalam regional APRO. Pada tahap pertama kompetisi, terdapat 4 kasus PCE yang diberikan dalam rentang waktu 2 minggu, 2 kasus dikirimkan setiap minggunya. Peserta mempunyai waktu 48 jam untuk mengerjakan masing-masing kasus (diperbolehkan menggunakan bahasa Inggris, bahasa Spanyol maupun bahasa Prancis), yang kemudian dikirimkan melalui google form. Pada tahap awal ini, BEM KMFA UGM mendapatkan peringkat pertama di kawasan Asia Pacific Regional Office (APRO).
Shella Syafira Wijayanti atau yang akrab dipanggil Shella, berhasil menyabet gelar 1st winner of Patient Counseling Event Within Regional (tingkat regional) dan Meilani Britia Sandhini meraih prestasi 4th placed. Hal ini membawa tim BEM KMFA UGM melaju ke tahap kedua yaitu babak final yang diselenggarakan pada tanggal 24 – 31 Maret 2017, bersaing dengan perwakilan dari negara lain yang maju babak final yaitu KEPhSA perwakilan dari Kenya (AfRO), Asepa perwakilan dari Algeria (EMRO), SSF perwakilan dari Slovenia (EuRO), Capsi perwakilan dari Canada (PARO) dan BEM KMFA UGM perwakilan dari Indonesia (APRO).
Bentuk kompetisi pada babak final ini mengalami modifikasi, tidak hanya peserta diwajibkan untuk mengisi google form, namun peserta juga diwajibkan untuk membuat video dengan durasi maksimal 8 menit. Counseling tersebut juga diterjemahkan dalam bahasa Inggris. Pada tahap ini, BEM KMFA UGM kembali mendapatkan peringkat pertama yang diraih oleh Luh Rai Maduretno Asvinigita (Fakultas Farmasi UGM 2015) yang sekaligus Student Exchange Officer dari Department of International Affairs BEM KMFA UGM.
Dari prestasi yang berhasil diraih, Luh Rai menjelaskan bahwa hal yang paling menarik dalam kompetisi adalah “Kita (tim BEM KMFA UGM) dapat mempelajari kasus-kasus soal yang diberikan. Dimana kasus yang diberikan adalah kasus kompleks dan terjadi secara global di dunia kesehatan. Kompetisi juga melatih konseling dalam bahasa inggris.” Hal yang sama juga dipaparkan oleh Shella dan Meilani. “Nothing in particular. It’ll simply force us to improve our English and Counseling skill.” papar Shella. “Kompetisi bersifat online dengan taraf internasional sehingga harus menggunakan bahasa inggris.” papar Meilani. (Permata U)