Farmasi UGM. Pandemi SARS-CoV2 yang melanda dunia saat ini merupakan momen sangat penting bagi kita semua untuk kembali membuka sejarah pandemi serupa di tahun 1918 yang disebabkan oleh flu Spanyol. Tidak ada catatan yang pasti mengenai jumlah korban, akan tetapi diperkirakan sekitar 500 juta orang terinfeksi, sama dengan seperempat populasi dunia saat itu dan mengakibatkan jumlah korban jiwa setidaknya 50 juta orang. Flu Spanyol menyebar mulai dari daratan Eropa, Amerika, Afrika hingga ke Asia (Tiongkok, Jepang, Hindia Belanda-sekarang dikenal dengan nama Indonesia). Tidak ada kepastian flu Spanyol termasuk kedalam kelompok virus yang mana, akan tetapi kolaborasi penelitian yang dilakukan antara Laboratorium Penelitian Unggas ARS USDA (Institut Patologi Angkatan Bersenjata) dengan Fakultas Kedokteran Mount Sinai-New York, berhasil menentukan urutan genetik strain flu Spanyol yang memiliki kesamaan dengan substrain avian H1N1. Berdasar hasil uji terhadap monyet dengan virus yang diciptakan kembali itu menunjukkan gejala klasik pandemik 1918.
Arsip: