Wonosobo, 27 Februari 2024 – Mahasiswa Magister Farmasi Klinik Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 2023 melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di SMAN 1 Wonosobo. Tema yang diangkat dalam kegiatan pengabdian ini adalah “Stop Pernikahan Dini dan Tips Menjaga Kesehatan Mental”. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh data yang menunjukkan adanya 2019 perkawinan di bawah usia 19 tahun pada tahun 2018, yang kemudian menurun pada tahun-tahun berikutnya, namun tetap menjadi isu penting yang memerlukan perhatian.
Perkawinan dini sering kali dipengaruhi oleh faktor pendidikan, ekonomi, budaya, dan motivasi tertentu, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, terutama jika kesiapan emosional dan finansial belum terpenuhi. Sejalan dengan pencapaian SDG nomor 1 (no poverty), kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan dampak pernikahan dini, yang membatasi akses pendidikan dan peluang kerja bagi perempuan. Sehingga siswa/i didorong untuk memprioritaskan pendidikan dan kesehatan mental untuk menghindari kemiskinan di masa depan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, yang juga sejalan dengan pencapaian SDG nomor 8 (decent work and economic growth).
Kegiatan ini berlangsung dari pukul 14.00 hingga 16.00 dan dihadiri oleh 360 siswa/i kelas XI. Dengan didampingi oleh Ketua Program Studi Magister Farmasi Klinik, Dr. apt. Fita Rahmawati, Sp.FRS., mahasiswa disambut baik oleh Kepala SMAN 1 Wonosobo. Kegiatan dimulai dengan sosialisasi di dalam kelas, yang mencakup pemaparan materi, penayangan video tentang cara menjaga kesehatan mental, serta pembagian goodie bag berisi stiker dan kipas bertema stop pernikahan dini. Lalu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang berlangsung interaktif, dengan banyak siswa yang antusias untuk bertanya. Selain itu, mahasiswa juga mengadakan kuis sebagai bentuk evaluasi di akhir materi, yang membuat suasana semakin meriah dan kompetitif. Mahasiswa memberikan semangat kepada siswa untuk menolak pernikahan dini dan mengejar impian mereka.
Kegiatan ini juga sejalan dengan SDG 4 tentang pendidikan berkualitas, yang menekankan pentingnya akses pendidikan bagi semua, serta SDG 17 yang menekankan kolaborasi antara berbagai pihak untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Dengan kegiatan ini, diharapkan siswa-siswa di Wonosobo semakin paham mengenai dampak pernikahan dini dan pentingnya menjaga kesehatan mental, serta termotivasi untuk membangun masa depan yang lebih baik.
SDGs nomor 1, 3, 4, 8 dan 17