Farmasi UGM – Uji Kompetensi Apoteker Indonesia atau yang biasa dikenal dengan UKAI adalah syarat utama bagi para calon apoteker mendapatkan “lisensi” keprofesiannya. Ujian ini juga ditujukan sebagai tolak ukur tentang pengetahuan akan ilmu farmasi dan untuk mempersiapkan para calon apoteker menghadapi dunia kerja. UKAI dirancang sedemikian rupa untuk menjadi parameter kualitas apoteker, terlebih mengingat kurikulum institusi pendidikan kefarmasian di Indonesia berbeda-beda.
Dalam menghadapi ujian UKAI, mahasiswa membutuhkan strategi belajar yang baik dan tepat sasaran. Seperti yang disampaikan oleh Nanan Tresnaasih, bahwa belajar tidak hanya sekedar buka buku dan mengingat jawaban, namun juga musti memperhatikan komposisi soal yang mungkin nanti akan muncul. “Sebelum belajar, kita harus melihat blue print soal UKAI. Setelah paham, barulah kita memutuskan mau mendalami materi yang mana terlebih dahulu,” cerita Nanan dalam sesi wawancara.
Peraih nilai tertinggi UKAI CBT exit exam nasional periode Januari 2018 tersebut menuturkan bahwa dalam persiapan menghadapi ujian, dia akan mempelajari materi dengan persentase tertinggi terlebih dahulu. Perlu diketahui bahwa periode tersebut merupakan pelaksanaan exit exam pertama kalinya. Walaupun Nanan fokus mempelajari materi yang kiranya banyak keluar, namun bukan berarti dia mengesampingkan materi lainnya. “Lebih enak lagi kalau belajarnya sejak dari awal masuk kuliah,” pungkas Nanan. Tidak hanya itu, pengetahuan mengenai penyakit-penyakit yang sering muncul di masyarakat saat ini juga menjadi nilai lebih untuk dapat memprediksi soal-soal UKAI.
Bagi mahasiswa yang pernah mendapatkan IPK 3.91 dan menjadi lulusan terbaik Sarjana S1 Farmasi periode Februari 2017 ini, belajar kelompok juga dapat menjadi metode belajar yang asik. Beruntung, angkatannya sangat kompak dalam membagi adil kelompok sesuai pemetaan kemampuan masing-masing individu.
Ada satu hal menarik yang diungkapkan oleh Nanan. Menurutnya, menjadi orang pelupa bukanlah suatu alasan untuk gagal di ujian. Selain memahami blue print soal, para calon apoteker juga dapat memanfaatkan masa try out. “Jangan mengesampingkan try out. Karena dari sini kita dapat mengukur kemampuan kita dan tahu materi mana saja yang harus kita perdalam,” kata Nanan. Farmasi UGM sendiri telah menyiapkan satu kali try out nasional dan dua kali try out internal bagi para mahasiswanya.
Di akhir wawancara, gadis asal Klaten kelahiran tahun 1996 ini mengingatkan untuk selalu berdoa agar dapat fokus dan maksimal ketika belajar. Ada sebuah nasihat Jawa yang selalu dia pegang ‘beja-bejane wong sing lali isih beja wong sing eling lan waspada’ (red: Seberapapun beruntungnya orang yang pelupa, masih beruntung orang yang ingat dan waspada). (Yeny/ Humas FA)