Farmasi UGM – Henny Yulisa Manalu dan kawannya, Marsya Yonna Nurrachma berhasil mendapatkan predikat sebagai lulusan terbaik pada wisuda Profesi Apoteker Fakultas Farmasi UGM periode Oktober ini. Baik Marsya maupun Henny, keduanya merupakan salah satu mahasiswi kebanggaan Fakultas Farmasi UGM. Keduanya berhasil mendapatkan IPK 4.00 dan menjadi peraih IPK tertinggi dalam wisuda periode ini. Banyak hal positif yang dapat diambil dari keduanya, terlebih terkait cara belajar yang efektif.
Bagi Marsya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses belajar. Pertama adalah fokus. Fokus mendengarkan penjelasan dosen. Kedua, pastikan memiliki bahan kuliah yang lengkap. “Ikatlah ilmu dengan tulisan adalah salah satu pedoman terbaik saya”, ungkap Yonna. Tidak hanya menulis, dalam belajar perlu juga menggunakan semua indera sehingga pemahaman materi akan lebih maksimal. Selain ketiga hal tersebut, perlu diingat pula untuk memilih lingkungan pertemanan yang suportif. “Saya punya teman dan kelompok belajar yang dapat membantu saya untuk sharing perihal materi kuliah”, imbuh Marsya. Karena penting sekali untuk mendapatkan perspektif dari orang lain saat belajar.
Tidak jauh berbeda dengan Marsya, Henny pun mengatakan bahwa kunci sukses di bidang akademik sangat berkaitan dengan pemahaman materi kuliah. Untuk memahami suatu materi, tidak hanya bisa dilakukan di dalam kelas saja, namun juga dengan memanfaatkan kelompok-kelompok belajar. ”Karena dengan adanya kelompok belajar, akan menambah perspektif yang bisa membuat kita belajar dari berbagai sisi,” kata Henny. Jadi dapat membuat mahasiswa semakin kaya dan mampu menguasai materi dengan baik.
Henny pun mengatakan, pembagian waktu antara belajar dan berkegiatan perlu dilakukan. Diantara segudang kegiatannya, baik dalam organisasi BEM, KMKK, maupun kepanitiaan seperti Pharmacious, Henny masih harus membagi adil waktunya untuk belajar. “Bahkan ketika kuliah di profesi pun, saya masih menjabat sebagai executive committee ISPE DIY Jateng periode 2018-2019,” ungkap Henny.
Henny beranggapan, bahwa semakin banyak berkegiatan, akan menjadikan sesorang menjadi semakin terorganisir karena harus mampu mengatur segala jadwal dan memenuhi semua rencana kegiatan yang telah dibuat. Sama halnya saat belajar, seseorang akan lebih produktif ketika memiliki banyak tanggung jawab karena memiliki banyak target yang harus diselesaikan.
Bukan tanpa sebab, baik Henny maupun Yonna sama-sama memiliki motivasi untuk berprestasi dan menjadi yang terbaik. Kerja keras mereka untuk mendapatkan nilai terbaik merupakan hasil dorongan dari rasa ingin membuat bangga kedua orang tuanya. “Saya putri satu satunya, cita-cita saya hanya ingin membuat mereka bangga dan mengangkat derajat mereka melalui prestasi akademik saya,” ucap Henny. Sedangkan Marsya mengatakan bahwa prestasi ini didedikasikan bagi orang tuanya, terutama sang ibu. “Karena suatu ketika saya ingin menjadi seperti ibu saya, seorang ibu dan dosen yang hebat,” ucap Marsya. (Humas FA/ Yeny)