Berbicara soal peredaran obat dan makanan di Indonesia, tentu kita mengenal Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sebagai lembaga pemerintah yang memiliki kewenangan menerbitkan izin edar dan melakukan pengawasan produk-produk obat dan makanan, serta pemberian sanksi bagi produk yang dianggap tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.
Menjadi bagian dari lembaga tersebut adalah sebuah bentuk kesiapan diri mengabdi pada kepentingan masyarakat. Mayagustina Andarini berkomitmen untuk turut berkontribusi pada hal tersebut. Siapakah sosok yang akrab dipanggil Bu Maya tersebut? Berikut liputan tim humas Fakultas Farmasi UGM.
Farmasi UGM – Sejak dilantik pada tanggal 9 Februari 2018 lalu sebagai Deputi II Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik BPOM, Dra. Mayagustina Andarini, M.Sc., Apt. telah berkomitmen pada dirinya sendiri untuk mengabdikan ilmu yang dimilikinya demi masyarakat luas. Kepada tim humas, Alumni Farmasi UGM angkatan tahun 1985 tersebut bercerita bahwa menjadi pejabat bukanlah cita-cita masa kecilnya. Namun, sejak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, Maya memang memiliki ketertarikan pada berbagai kegiatan keorganisasian dan sosial. Ketika menjadi mahasiswa pun, ada banyak kegiatan dan prestasi yang sudah ia raih. Salah satunya, menjadi Juara 1 mahasiswa teladan Fakultas Farmasi dan Juara 2 mahasiswa teladan tingkat Universitas Gadjah Mada. Selain itu, masih ada banyak lagi kegiatan yang pernah ia lakoni seperti menjadi Pemimpin Umum majalah Farsigama, dan aktif sebagai anggota Balairung, Farmasi Band, dan lainnya. Ia pun juga pernah menjadi ditunjuk sebagai salah satu presenter acara TVRI ‘Tanah Merdeka’.
Setelah lulus program sarjana, Maya mengikuti program wajib kerja sarjana yang saat itu memang diwajibkan bagi apoteker yang baru lulus. Disinlah Maya mulai bergabung dengan BPOM. Berawal dari mahasiswa magang, ia pun mulai memiliki ketertarikan untuk mendalami kebijakan-kebijakan di ranah peredaran obat dan makanan. Bukan tanpa alasan, sebagai seorang apoteker muda kala itu, idealismenya masih cukup tinggi untuk dapat mengaplikasikan ilmu yang dimilikinya bagi kepentingan yang lebih luas. “Saat itu, walaupun gaji yang ditawarkan masih sangat rendah, namun ada kepuasan tersendiri ketika mengetahui bahwa saya mampu berkontribusi bagi masyarakat,” ungkapnya.
Maya pun mengingatkan pada kaum muda untuk tidak hanya terpaku pada dunia akademik saja. ‘Mumpung’ masih muda, ada baiknya mahasiswa saat ini tidak ragu untuk terus mengembangkan berbagai soft skill. ”Apapun yang akan kalian lakukan, jika itu baik, jangan setengah-setengah untuk melakukannya,” imbuhnya.
Maya pun mengakui bahwa posisinya saat ini bukanlah sesuatu yang pernah ia bayangkan. Mengikuti ritme dan bekerja dengan maksimal menjadi kunci sukses yang dapat dicontoh. Selain itu, menurutnya mengembangkan jejaring sosial juga merupakan faktor pendukung utama dalam penentu kesuksesan seseorang. Hal ini dapat membantu mahasiswa untuk mendapatkan informasi dan koneksi yang sangat berguna di dunia kerja nanti. “Jangan membatasi diri hanya pada satu lingkungan saja,” ujarnya.
Terlebih di era globalisasi saat ini, mahasiswa harus semakin cermat dalam melihat berbagai peluang. Hal tersebut dapat dilatih sejak dini, misalnya saja dengan menyeimbangkan antara kegiatan akademik, organisasi, dan hubungan sosial di luar kampus. “Saya dulu sering banget izin dan telat ikut ujian lho,” kenang Maya sambil tertawa. Maya menyadari bahwa setiap pilihan memiliki resiko. Jika seorang mahasiswa memilih untuk melakoni perannya dalam sebuah kegiatan di luar kampus, tentu ia harus siap mengejar ketertinggalannya. Di sinilah, peran pihak kampus untuk memberikan fasilitas pada mahasiswa-mahasiswa yang ingin meningkatkan prestasi.
Di akhir wawancara, Maya yang saat ini dipercaya sebagai dewan pakar Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) berpesan kepada mahasiswa untuk memanfaatkan waktu dengan baik. “Carilah ilmu yang sebanyaknya-banyaknya dan imbangi dengan kegiatan sosial yang dapat memberikan manfaat di masa depan,” tutupnya. (Yeny/ Humas FA)
Saya kenal ibu Maya sbg Apoteker di RS THT dulu.. Beliau memang sosok yg sangat luar biasa, sangat berwibawa, berkharisma, tegas dan sangat baik hati. Dan ini membuat saya bangga karna saya pernah mengenal beliau. Bu Maya is the best lah..