Farmasi UGM – Lebih dari dua puluh tahun Pre Agusta Siswantoro menggeluti bidang industri. Kecintaannya pada riset dan ilmu pengetahuan, mengantarkan dirinya hingga kesuksesan saat ini. Alumni Farmasi Universitas Gadjah Mada angkatan tahun 1980 tersebut mengatakan bahwa segala sesuatu yang ia jalani tentulah membutuhkan proses. Termasuk ketika Pre mulai bekerja di PT. Kalbe Farma. Sebelum menjadi Direktur Supply Chain, Pre juga pernah menjajal sejumlah bagian diantaranya riset dan produksi. Adapun posisi yang pernah ia duduki mulai dari pegawai, supervisor, manajer, general manager, hingga director.
Ditanya mengenai kunci kesuksesannya, Pre mengatakan bahwa ada dua faktor utama yang dapat mendukung kesuksesan seseorang, yaitu Competence dan Acceptance. Competence sering kali dikaitkan dengan keahlian. Lebih jauh lagi, dapat diartikan sebagai skill yang mumpuni secara teknis. Tentunya kemampuan ini harus terus ditingkatkan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. “Sehingga kita bisa mengikuti perkembangan teknologi dan dapat menggiring pola pikir kita menjadi manusia yang innovative”, jelas Pre.
Dalam meningkatkan suatu kompetensi, mahasiswa perlu untuk diarahkan untuk konsisten dan fokus menekuni bidang ilmu tertentu. Hal ini akan sangat mempengaruhi pilihan-pilihan mahasiswa di masa mendatang. Mahasiswa akan memiliki nilai tambah dan nilai jual yang cukup tinggi.
Selanjutnya adalah acceptance. Selain memiliki kompetensi tinggi, mahasiswa yang ideal adalah mereka-mereka dapat diterima oleh lingkungan sekitarnya. Dalam skala yang lebih luas, mereka dapat menjalin hubungan baik dengan teman sejawat, dosen, maupun rekan profesional. Untuk mencapai hal tersebut, mahasiswa haruslah membekali dirinya dengan budi pekerti, rasa percaya diri, serta communication skill. Dengan begitu, mahasiswa akan mampu untuk membangun jejaring yang baik.
Melalui kesempatan ini, alumni Farmasi UGM yang pernah turut aktif dalam tahap awal pembentukan ISMAFARSI tersebut berpesan kepada mahasiswa untuk menyeimbangkan antara kuliah dan kegiatan-kegiatan non-akademik. Pendidikan dewasa ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Di masa kini, tidak hanya kompetensi dalam bidang ilmu kefarmasian saja yang harus dipenuhi, namun juga pengetahuan akan teknologi informasi, sehingga mahasiswa Farmasi UGM akan mampu bersaing di dunia pekerjaan. (Humas FA/ Yeny P)