Fakultas Farmasi UGM menggelar seminar daring bertajuk “Future Prospect of Protein in Pharmeutical Field” pada Sabtu (21/11) lalu. Seminar ini diselenggarakan berkerja sama dengan dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan University Putra Malaysia.
Prof. apt. Agung Endro Nugroho, M.Si., Ph.D., Dekan Fakultas Farmasi UGM, menjelaskan seminar ini diselenggarakan atas dasar kepedulian kita bersama akan kondisi kefarmasian Indonesia. Menurutnya, Indonesia, dalam memproduksi obat, masih harus impor 95 persen bahan baku pembuatannya. Selain itu, Indonesia saat ini hanya memiliki 62 produk Obat Herbal Terstandar (OHT) dan 24 produk obat Fitofarmaka, yang bahkan beberapa di antaranya masih kembang kempis di lapangan.
“Padahal, Indonesia merupakan negara dengan biodiversitas terbesar ketiga di dunia, setelah Brazil dan Kolombia. Di sisi lain, kita juga memiliki potensi yang mana jumlah perguruan tinggi farmasi sudah mencampai jumlah 270. Angka-angka tadi sangat disayangkan mengingat potensi-potensi tersebut,” ungkapnya.
Agung menyebut hal ini merupakan tantangan kita yang bergerak di bidang kefarmasian. Tantangan tersebut yakni untuk memikirkan ide serta inovasi tentang bagaimana mengeksplorasi obat dari berbagai macam sumber, baik itu tanaman, hewan, sintesis, mineral, mikroorganisme, maupun teknologi.
“Termasuk salah satunya yang menjadi tujuan dari seminar daring kali ini, yakni bagaimana mengeksplorasi obat dari bahan baku protein,” ujarnya.
Untuk membedah permasalahan tersebut, tiga narasumber ahli diundang. Mereka adalah perwakilan dari masing-masing pihak yang berkerja sama dalam acara ini. Ketiganya yaitu Prof. Dr. apt. Sismindari, SU. (Dosen Departemen Kimia Farmasi UGM), Prof. Dr. Amin Ismail (Director of Center for Quality Assurance Department of Nutrition and Dietetics Faculty of Medicine and Health University Putra Malaysia), dan Dr.rer.nat. Anis H. Mahsunah, M.Sc. (Direktur Laboratorium Bioteknologi BPPT). Pemaparan lengkap dari ketiga narasumber dapat disaksikan melalui siaran tunda seminar daring tersebut di https://youtu.be/dKIE5u4mTE4.
Terakhir, Agung berharap materi dari seminar daring ini dapat menjadi pengetahuan yang lebih dalam dalam penemuan obat. Tidak hanya itu, untuk lebih jauhnya, ia juga berharap hal itu akan memantik ide-ide lebih lanjut tentang pengembangan obat, terutama dari bahan baku protein.
“Dengan demikian, hal ini akan menjadi sebuah langkah untuk solusi percepatan kemandirian bahan baku obat kefarmasian Indonesia. Semoga ilmu dari seminar ini bermanfaat, baik bagi kita di bidang farmasi maupun masyarakat Indonesia pada umumnya,” pungkasnya.
Penulis: Hakam
Sumber : Portal UGM