Farmasi UGM – Pusat Informasi Obat Gadjah Mada (PIOGAMA) berkolaborasi dengan Apoteker Peduli Antimicrobial resistance (APA) telah menyelenggarakan kegiatan diskusi online dalam rangka memperingati Hari Kartini 2021 pada hari Minggu, 2 Mei 2021 pukul 10.00-12.00 WIB melalui platform Zoom Meeting dan live Facebook APA. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan masyarakat tentang peranan wanita farmasis di pendidikan, pelayanan kesehatan, dan industri farmasi.
Diskusi online ini dibawakan oleh MC Salma Salsabila Fauzia, mahasiswa Fakultas Farmasi UGM angkatan 2020 yang juga merupakan staf HRD Piogama. Dimoderatori oleh apt. Fitria Nur Hidayah yang sekaligus pioneer komunitas APA. Acara diskusi online khusus peringatan Hari Kartini mengundang 3 narasumber apoteker wanita inspiratif diantaranya pembicara 1 yaitu Prof. Dr. apt. Zullies Ikawati sebagai guru besar Fakultas Farmasi UGM yang membawakan materi “Farmasis sebagai Pendidik, Peneliti, dan Pengabdi Masyarakat”. Pembicara 2 yaitu Dr. apt. Endang Yuniarti, S.Si., M.Kes., beliau merupakan apoteker RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta yang membawakan materi “Tantangan Farmasis Rumah Sakit: Menurunkan Biaya dan Meningkatkan Outcome Pasien”. Sedangkan pembicara 3 diisi oleh apt. Lia Aziza Kurnia Putri yang merupakan Product Expert For One Erp di Glaxosmithkline Business Service Centre Sdn.Bhd yang membawakan materi “Peranan Farmasis dalam Industrial Supply Chain”.
Menurut Risma Irfaghiani selaku koordinator mahasiswa PIOGAMA yang merupakan mahasiswa Fakultas Farmasi UGM angkatan 2018, acara diskusi online peringatan Hari Kartini menjadi momentum bagi seluruh perempuan Indonesia khususnya para farmasis untuk terus belajar mendalami perannya sebagai apoteker agar dapat memberikan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat atas ilmu yang dimilikinya. “Sebagai seorang apoteker, kita mungkin menjalankan peranan sebagai profesional kesehatan, pendidik, peneliti, pegawai, ibu, istri, dan juga anak dalam waktu yang bersamaan. Alhamdulillah, di webinar hari kartini yang lalu, memberikan saya insight bahwa kita semua bisa menjadi farmasis wanita yang tangguh, tetap berusaha yang terbaik dimanapun berada” ungkap apoteker Fitria Nur Hidayah selaku pioneer komunitas APA. (PIOGAMA)