Cita-cita Universitas Gadjah Mada untuk menjadi ‘Kampus Kerakyatan’ menjadi tanggung jawab seluruh elemen baik para pengajar, tenaga kependidikan, maupun mahasiswa. Sebagai salah satu bentuk wujudnya, mahasiswa Fakultas Farmasi UGM angkatan 2016 mengajak masyarakat Gunung Kidul untuk bersama-sama menanam 100 bibit pohon demi menciptakan lingkungan yang lebih baik.
Farmasi UGM – Sebagai bentuk bakti terhadap Tridharma Perguruan Tinggi yang salah satunya adalah pengabdian kepada masyarakat, pada bulan September lalu seluruh mahasiswa Fakultas Farmasi angkatan 2016 mengadakan kegiatan reboisasi yang bertajuk “Pharmagreen: Responsible Cultivation for a Better Environment”. Dalam kesempatan tersebut, mereka mengajak seluruh masyarakat yang tinggal di sekitar Pantai Nglambor, Tepus, Gunung Kidul untuk menanam 100 bibit pohon sengon dan akasia. Tentu hal ini disambut baik oleh seluruh warga.
Pemilihan lokasi penanamannya pun bukan tanpa alasan. Sebelumnya, mereka telah melakukan survei ke beberapa tempat yang dirasa pantas untuk mendapatkan bantuan reboisasi. Wahyu Pratomo, mahasiswa Fakultas Farmasi angkatan 2016 selaku ketua panitia Pharmagreen menuturkan, “Selain melakukan survei ke lapangan, kami juga sempat meminta masukan dari Dinas Kehutanan dan BP3KP Playen.” ungkapnya. Dalam memenuhi kebutuhan bibit pohon untuk reboisasi sendiri, mahasiswa Farmasi memang dengan sengaja menggandeng Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian dan Ketahanan Pangan (BP3KP) Playen, Gunung Kidul.
Sayangnya, pelaksanaan kegiatan ini bertepatan dengan musim kering sehingga penanaman bibit pohon yang telah dijadwalkan terpaksa ditunda hingga musim hujan nanti. Terkait hal itu, mahasiswa berinisiatif untuk melakukan pendampingan, sehingga kegiatan ini dapat menjadi program yang berkelanjutan. “Sambil nunggu hujan, bibitnya kami letakkan daerah sekitar aliran sungai, dan sampai saat itu tiba kami akan terus memantau.” ungkap Wahyu.
Tidak sampai disitu saja. Sesuai dengan bidang keilmuan mereka, Wahyu dan teman-teman seangkatannya juga melaksanakan penyuluhan kesehatan. Dengan dibantu oleh Kepala Desa, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), dan Karangtaruna setempat, warga dapat dikoordinasikan untuk turut menyukseskan acara tersebut. Apa yang dilakukan para mahasiswa farmasi untuk masyarakat di Pantai Nglambor juga mendapat apresiasi dari pihak kampus. “Ada baiknya kalau kegiatan semacam ini dapat berlanjut, seperti kegiatan yang telah diadakan oleh Farmasi UGM dengan para Desa binaan.” ungkap Dr. Triana Hertiani, M.Si., Apt. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. (Yeny/ Humas)