Farmasi UGM – Mahasiswa Jaringan Kesehatan Indonesia (JMKI) Farmasi UGM menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Masyarakat pada 28 April 2019. Bertempat di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kampung Ledok Tukangan, Danurejan, Yogyakarta, acara ini dilaksanakan untuk memperingati Hari Kegiatan Dunia Balita (HKDB) dan Hari Kesehatan Dunia. Pada tanggal 7 dan 8 April lalu.
Selain cek kesehatan yang meliputi pengecekan kadar gula darah, asam urat, dan pengukuran tekanan darah, JMKI juga mengadakan penyuluhan tentang stunting. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia. Ini berarti juga menjadi ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa. Hal ini dikarenakan anak stunted, tidak hanya terganggu pertumbuhan fisiknya (bertubuh pendek/kerdil) saja, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya, yang mana tentu akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif.
Mawardi Ihsan, M.Sc., Apt. selaku narasumber dalam penyuluhan stunting turut membenarkan pandangan tersebut. Menurutnya, orang tua perlu memperhatikan aspek-aspek seperti pola makan, pola asuh, dan akses air bersih. Pemberian ASI juga turut mempengaruhi proses perkembangan anak sejak usia dini. “Tujuan acara HKDB adalah untuk meningkatkan pengetahuan warga tentang stunting, dan mendukung program pemerintah mencegah stunting serta menekan angka stunting”, ujar Dendi selaku Kepala Departemen Pengabdian Masyarakat JMKI Farmasi UGM.
Kegiatan pengabdian masyarakat tersebut cukup mendapatkan apresiasi dari masyarakat Kampung Ledok Tukangan. Partisipan yang terdiri dari lansia dan ibu-ibu sangat antusias mengikuti kegiatan penyuluhan. “Banyak pertanyaan yang disampaikan warga kepada pemateri,” terang panitia kegiatan. Dengan dilaksanakannya penyuluhan ini, diharapkan warga dapat menambah pengetahuannya tentang stunting dan dapat membagikan informasi kepada orang-orang terdekat. (Putri, Ives, Ummu)