Penyuluhan DAGUSIBU: Mahasiswa Profesi Apoteker UGM Beri Edukasi Obat kepada Warga RT 06 Kadirojo 1

Yogyakarta, 16 Maret 2025 – Mahasiswa Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) sukses melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa penyuluhan tentang DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang) obat dengan benar. Acara ini berlangsung di RT 06 Kadirojo 1, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta, dan dihadiri oleh 34 peserta dari kalangan ibu-ibu PKK.

Penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mendapatkan obat yang legal dan aman, menggunakan obat sesuai dosis, menyimpan obat dengan benar, serta membuang obat kadaluarsa secara tepat guna menghindari dampak negatif lingkungan dan kesehatan. Kegiatan ini diinisiasi oleh empat mahasiswa PSPA UGM angkatan Februari 2025, Fadhilia Wahyu Tiana, Archangela Audreys, Cintia Tiara Putri, dan Nafissatus Sa’diyah dengan Dosen Pembimbing Dr. apt. Indah Purwantini, M.Si. Materi edukasi mencakup panduan rinci mengenai cara mendapatkan obat yang terjamin kualitasnya, menggunakan obat sesuai petunjuk (termasuk antibiotik dan konsultasi untuk ibu hamil/menyusui), cara penyimpanan yang benar (tempat sejuk, kering, kemasan asli), serta metode pembuangan yang tepat untuk obat kadaluarsa atau rusak guna mencegah penyalahgunaan dan dampak lingkungan. Acara berlangsung interaktif, dengan sesi tanya jawab dan kuis, serta mendapatkan respons positif dari peserta yang menyampaikan bahwa informasi mengenai pembuangan obat sangat bermanfaat.

Inisiatif pengabdian masyarakat ini selaras erat dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Kegiatan ini secara langsung berkontribusi pada SDG 3, Kehidupan Sehat dan Sejahtera dengan meningkatkan literasi kesehatan masyarakat tentang penggunaan obat yang aman dan rasional, serta mempromosikan pencegahan dampak negatif dari pembuangan obat yang salah. Melalui penyuluhan dan pembagian informasi praktis, program ini juga mendukung SDG 4, Pendidikan Berkualitas dengan memastikan transfer pengetahuan yang relevan dan praktis dari akademisi kepada masyarakat. Lebih lanjut, edukasi mengenai pembuangan obat yang tepat untuk menghindari kontaminasi lingkungan mencerminkan komitmen terhadap SDG 12, Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab dengan mendorong praktik pengelolaan limbah yang lebih baik.

Diharapkan, penyuluhan semacam ini dapat terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang penggunaan dan pengelolaan obat yang aman, sekaligus memperkuat peran apoteker sebagai agen edukasi dan promosi kesehatan. Kegiatan ini juga menjadi wujud nyata integrasi pendidikan dengan pengabdian kepada masyarakat, yang membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan komunikasi, kepemimpinan, dan pemahaman mendalam tentang peran apoteker di masyarakat.

Kontributor: 

  1. Fadhilia Wahyu Tiara
  2. Archaengela Audreys Reffriandi
  3. Cintia Tiara Putri
  4. Nafissatus Sa’diyah
Share this post
Type Keyword to Search