Farmasi UGM – Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada resmi mengukuhkan Prof. Dr. apt. Adam Hermawan, S.Farm., M.Sc. sebagai Guru Besar dalam bidang ilmu Rekayasa Makromolekul pada tanggal 21 November 2024. Beliau membawakan pidato pengukuhan yang berjudul “Pemanfaatan Big Data dan Bioinformatika Terintegrasi Pada Identifikasi Protein Target dalam Pengembangan Agen Antikanker”. Pengukuhan Guru Besar Prof. Adam dilaksanakandi ruang Balai Senat, Gedung Pusat UGM.
Topik pidato yang diusung oleh Prof. Adam berawal dari penelitian mendalam yang telah beliau lakukan dalam pemanfaatan teknologi big data, analisis omics, dan bioinformatika untuk menemukan solusi inovatif di bidang farmasi, khususnya dalam pengembangan agen antikanker. Beliau menyoroti bagaimana modernisasi gaya hidup manusia yang tidak sehat berpotensi memicu lonjakan berbagai masalah kesehatan, termasuk peningkatan signifikan pada insidensi kanker. Dengan memahami secara lebih mendalam protein-protein yang terlibat dalam proses perkembangan kanker, para peneliti dapat merancang obat yang dapat menarget sel kanker dengan lebih akurat tanpa merusak sel sehat di sekitarnya.
Selanjutnya Prof. Adam memaparkan bahwa kemajuan teknologi dan hadirnya revolusi industri 4.0 telah membuka peluang besar untuk menciptakan inovasi baru dalam pengembangan agen antikanker yang lebih efektif dan spesifik. Menurut Prof. Adam, kemajuan terkini dalam teknologi dan meningkatnya ketersediaan big data memberi peluang untuk mengatasi permasalahan pada penemuan obat. Big data dalam penemuan obat adalah kumpulan sumber biologis, kimia, farmakologi, dan klinis, dan dalam proses penemuan obat, big data ini dapat diterapkan mulai dari validasi target hingga uji klinis tahap akhir.
Topik yang diangkat oleh Prof. Adam dalam Pengukuhan Guru Besar berkorelasi dengan poin SDGs nomor 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) dengan berfokus pada pengembangan agen antikanker yang lebih efektif dan spesifik sejalan dengan target untuk mengurangi kematian akibat penyakit tersebut. Selain itu, pemanfaatan teknologi big data, analisis omics, dan bioinformatika menunjukkan kontribusi terhadap inovasi teknologi di bidang farmasi yang mana sejalan dengan poin SDG nomor 4 (Pendidikan yang berkualitas) dan nomor 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur).