Farmasi UGM. Pada hari Senin 29 Januari 2018 bertempat di Hotel-Belboutique Yogyakarta diselenggarakan Workshop Prodi S2 Fakultas Farmasi UGM. Acara dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Farmasi UGM Prof. Dr. Agung Endro Nugroho, M.Si, Apt. “Kita sedang melakukan reorientasi kurikulum Prodi S2 yang mengacu pada konsep Outcome-based Education di era terkini”, ungkap Agung.
Dalam acara tersebut, Prof. Dr. dr. Ali Gufron, MSc (Dirjen Sumber Daya Iptek dan Perguruan Tinggi Kemenristekdikti) memaparkan materi : “Arah Pengembangan Pendidikan Tinggi dengan prinsip Outcome-based Education”. Ali Gufron mengajak agar supaya pembelajaran khususnya S1 dan S2 jangan konvensional tapi mempersiapkan ke arah digitalisasi sehingga sebagai konsekuensi kompetensi dan kualifikasi lulusan juga harus berubah menyesuaikan diri mengikuti perkembangan jaman. Di era terkini, lulusan magister untuk mencapai kompetensi tersebut juga diperlukan paparan-paparan muatan softskill yaitu critical thinking, creativity, communication dan collaboration. Di era digitalisasi, tantangan bagi pendidik atau dosen adalah menghadapi artifical intellegence, suatu kecerdasan buatan hasil sebuah perkembangan teknologi komputer dan atau mesin. Beberapa yang harus dimiliki dosen yang tidak ada pada artifical intellegence adalah karakter keteladanan dan dapat mengembangkan sifat humanity, memiliki pengalaman riil, teman bagi mahasiswa, komitmen terhadap pilar kebangsaan, mampu menginspirasi mahasiswa dan memiliki passion sebagai dosen.
Kualifikasi dan kompetensi dosen juga harus menyesuaikan pada era digitalisasi. Educational Competence, kompetensi yang berbasis internet of thing sebagai basic skill di era ini. Competence in Research, kompetensi berjejaring untuk pertumbuhan ilmu, arah riset dan terampil mendapatkan hibah internasional. Kompetensi yang diharapkan memiliki kemampuan manajemen dan analisis big data di era 4.0 di dunia yang serba super connected dan share-facilities. Competence for Technological Commercialization, punya kompetensi yang mampu membawa group dan mahasiswa pada komersialisasi dengan teknologi atas hasil inovasi dan penelitian. Competence in Globalization, dunia tanpa sekat, tidak gagap terhadap berbagai budaya, kompetensi hybrid (global competence dan keunggulan memecahkan national problem). Competence in Future Strategis, dunia mudah berubah dan berjalan cepat sehingga punya kompetensi dengan tepat dan memprediksi dengan tepat yang akan terjadi di masa depan beserta strateginya termasuk dengan cara joint lecture, joint research, join publication, joint lab, staff mobility and rotation, faham arah SDG’s dan industri dll.
Di sesi yang lain, Dr. Maura Linda Sitanggang, Apt (Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI) menyampaikan tentang Arah Pengembangan Kebijakan Kesehatan dan Farmasi. Drs. Djoko Sujono, MBA, Apt, praktisi industri yang pernah menjabat sebagai Managing Director PT Ferron, menyampaikan Arah Pengembangan Industri Farmasi (Humas FA UGM).