Pelayanan kesehatan yang berkualitas dan berkelanjutan diharapkan untuk dapat terlaksana sehingga bisa memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia. Salah satu langkah untuk memastikan kualitas layanan kesehatan ialah melalui peningkatan kapasitas pada tenaga kesehatan, khususnya apoteker. Langkah ini sejalan dengan kolaborasi yang dijalin oleh PT Merck Tbk (“Merck”) dan Ikatan Apoteker Indonesia. Kolaborasi ini berlangsung di Jakarta pada Selasa (15 Oktober 2019) yang dituangkan dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman dalam pelaksanaan program kerjasama untuk meningkatkan kapasitas apoteker Indonesia secara berkelanjutan.
Kesepakatan kerjasama ini ditandatangani oleh Ketua Umum IAI, Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt; dan Direktur PT Merck Tbk, Evie Yulin; serta disaksikan oleh Regional Vice President Merck Asia-Pacific, Andre Musto dan Bendahara Umum IAI, Dra. Ellen Wijaya, Apt., MS., MM.
Bentuk Program dan Target Peserta
Bentuk kerjasama Merck-IAI yang akan dilaksanakan adalah program pendidikan berkelanjutan (continuing professional development/CPD), melalui kegiatan Training of Trainers (ToT) dengan topik-topik:
- Kompetensi dasar mengenai Inventory Management di Rumah Sakit dan Puskesmas dalam pelayanan BPJS
- Pengetahuan mengenai penyakit kronik seperti hipertensi, diabetes dan gangguan tiroid.
Jumlah peserta yang ditargetkan dari program ini sebanyak 1.650 apoteker. Sebagai langkah awal, sebanyak 150 apoteker akan dilatih sebagai fasilitator pada kegiatan TOT, yang akan dikumpulkan dari 3 kota besar yakni Pekanbaru, Jakarta, dan Surabaya. Nantinya, 150 apoteker ini akan mengimplementasikan hasil pelatihan kepada 1.500 apoteker yang bertindak sebagai implementator (pelaksana program), yang berasal dari sejumlah seminat seperti HISFARSI (Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit), HISFARMA (Himpunan Seminat Farmasi Masyarakat) dan HISFARKESMAS (Himpunan Seminat Farmasi Kesehatan Masyarakat).
Terkait program kerjasama ini, Merck sebagai mitra bagi tenaga kesehatan melihat adanya kebutuhan peningkatan kapasitas apoteker. Direktur PT Merck Tbk, Evie Yulin memandang hal ini sangat penting karena peran mereka sebagai lini terdepan yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat luas.
“Kami sangat mengapresiasi IAI yang telah menyambut baik upaya kerjasama dalam program pengembangan pendidikan berkelanjutan atau Continuing Professional Development (CPD) untuk para apoteker. Dukungan yang diberikan Merck dalam kerjasama ini berupa referensi materi untuk pembuatan modul pelatihan terakreditasi oleh IAI, dan dukungan logistik pelaksanaan program kepada 1.650 apoteker,” tutur Evie.
Senada dengan Evie, Regional Vice President Merck Asia-Pacific, Andre Musto menuturkan Merck merupakan Global Specialty Innovator yang berkomitmen mendukung perkembangan layanan kesehatan. Merck sangat menghargai tenaga kesehatan, salah satunya para apoteker, sebagai mitra dalam melakukan edukasi kepada pasien dan masyarakat. “Salah satu wujud dari penghargaan tersebut, Merck telah melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam peningkatan kapasitas tenaga kesehatan yang pada akhirnya akan membantu mereka menjalankan perannya,” ujar beliau.
IAI Menyambut Baik dan Antusias atas Kerjasama Ini
Dukungan Merck disambut baik dan antusias oleh Ketua Umum IAI, Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt. Beliau mengungkapkan pada dasarnya, tenaga kesehatan di Indonesia memiliki 4 isu utama, yaitu jumlah tenaga kesehatan yang masih kurang, distribusi tenaga kesehatan tidak merata, kualifikasi pendidikan dibawah mencukupi, dan mutu atau kualitas yang belum memadai. Saat ini tantangan yang dihadapi oleh apoteker sangatlah banyak, salah satunya perkembangan dunia kesehatan yang sangat cepat. Dengan demikian, peningkatan kompetensi diri harus dilakukan secara terus menerus sehingga mampu memberikan kualitas layanan kefarmasian yang up to date.
”Apoteker memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan pasien melalui pelayanan kefarmasian, salah satunya adalah memberikan konseling kepada pasien dan masyarakat terkait penggunaan obat yang benar,” Nurul mengungkapkan.