Di beberapa perguruan tinggi, Universitas Gadjah Mada salah satunya, Kuliah Kerja Lapangan atau yang biasa dikenal dengan KKL memang bukan menjadi program wajib. Namun, pihak universitas tetap memberi kebebasan dan memfasilitasi para mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan KKL. Begitu pula dengan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. Pada tanggal 12 Februari 2018, Fakultas Farmasi UGM memberangkatkan sekitar 170 mahasiswanya dari minat Farmasi Klinik Komunitas, Industri, Bahan Alam, dan Sains Teknologi untuk mengikuti program KKL.
Program tahunan yang diikuti oleh mahasiswa di semester enam ini sangat didukung oleh fakultas. Pasalnya, KKL dinilai memilik banyak manfaat bagi mahasiswa, salah satunya adalah untuk memberikan informasi dan gambaran tentang prospek karir di masa depan. Selain itu, kegiatan ini juga dapat dimanfaatkan oleh perguruan tinggi untuk promosi dan meningkatkan hubungan kerja sama dengan instansi terkait dan alumni. Di sisi lain, KKL dapat menjadi bagian dari exposure dini antara mahasiswa dengan dunia kerja dimana Farmasi dapat berkontribusi.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan selama empat hari hingga 15 Februari 2018 ini, mahasiswa Farmasi UGM angkatan 2015 mendapat kesempatan untuk mengunjungi lebih dari 10 instansi di Semarang, Jakarta, dan Bandung. Selain perusahaan-perusahaan besar seperti Sido Muncul, Phapros, Indofarma, Hexpharm, Sinde, Kalgen dan Mustika Ratu, peserta KKL juga mengunjungi RS Tugu Rejo, RS Santosa dan lainnya.
“Kami juga sempat mampir mengunjungi Pusat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan juga Pusat Laboratorium Forensik milik Bareskrim Polri,” jelas Ikartini Afandi, Koordinator Humas KKL tahun ini. (Yeny/ Humas FA)
Mantap KKL Universitas Gadjah Mada , almamater ku tercinta smoga tambah harum dan mencetak sarjana Farmasi yang beretika cerdas dan pantang menyerah, jayalah Gadjah Mada