Yogyakarta, 16 Juli 2025 — Mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Gusti Ayu Putu Widya Pratiwi, berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan meraih juara pada dua kompetisi nasional di bidang kesehatan dan gizi, yakni NUTCOM 2025 dan NUTRICHAMP 2025.
Pada ajang NUTCOM (Nutrition Competition) 2025 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa S1 Gizi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (HIMAGIZU), Gusti Ayu berhasil meraih Juara III dalam kategori esai. Kompetisi ini merupakan ajang tahunan berskala nasional yang bertujuan untuk mengasah kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan inovasi mahasiswa melalui karya tulis ilmiah dan poster, dengan tema besar seputar pencegahan obesitas dan pentingnya pola makan sehat bagi remaja.
Sementara itu, dalam kompetisi NUTRICHAMP (Nutrition Champion) 2025 yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Gizi Universitas Singaperbangsa Karawang secara daring melalui media sosial, Gusti Ayu kembali mengharumkan nama Fakultas Farmasi UGM dengan meraih Juara II pada kompetisi esai tingkat nasional tersebut. Dalam kompetisi ini, ia mengusung judul esai ANERON (Anemia Response Optimization via Nutrigenomic Ecosystem), yang menawarkan model inovatif penanggulangan anemia berbasis nutrigenomik, teknologi digital presisi, kearifan pangan lokal, dan pemberdayaan komunitas.
Keberhasilan Gusti Ayu dalam kedua kompetisi ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Fakultas Farmasi UGM, tetapi juga menunjukkan dedikasi mahasiswa Fakultas Farmasi UGM dalam mengembangkan solusi kreatif dan ilmiah terhadap isu-isu kesehatan masyarakat. “Kemenangan ini bukan hanya pencapaian pribadi, tetapi juga semangat kolektif untuk membawa ilmu farmasi dan gizi lebih dekat dengan masyarakat melalui inovasi dan kolaborasi lintas disiplin,” ujar Gusti Ayu.
Prestasi tersebut kembali menegaskan komitmen Fakultas Farmasi UGM dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 2 (Zero Hunger) dan SDG 3 (Good Health and Well-being) melalui upaya peningkatan kesadaran akan gizi seimbang, serta SDG 4 (Quality Education) dengan partisipasi aktif dalam kompetisi ilmiah. Selain itu, pendekatan berbasis community empowerment dan kearifan lokal yang diusung juga mendukung SDG 17 (Partnerships for the Goals) dengan mendorong kolaborasi lintas sektor.