Yogyakarta, 15 Oktober 2025 – Tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) melakukan penelitian mengenai potensi ekstrak daun rosemary (Rosmarinus officinalis L.) sebagai agen nefroprotektif untuk terapi gagal ginjal akut (GGA). Penelitian ini memiliki signifikansi tinggi karena hingga kini penatalaksanaan GGA masih berfokus pada terapi suportif tanpa adanya intervensi farmakologis yang secara spesifik mencegah kerusakan ginjal.
Ketua tim peneliti, Randika Taufiq Hari Nugraha (FKKMK UGM), menjelaskan bahwa gagal ginjal akut merupakan kondisi gawat yang dapat mengancam jiwa apabila tidak ditangani dengan cepat dan tepat. “Pendekatan terapi yang ada saat ini masih terbatas pada pengendalian gejala. Melalui penelitian ini, kami berupaya mengeksplorasi bahan alam yang berpotensi memberikan efek proteksi terhadap jaringan ginjal,” ujarnya.
Penelitian ini melibatkan Artha Maressa Theodora Simanjuntak (FKKMK), Frengki Prabowo Saputro Wijayanto (FKKMK), Devi Vita Sari (Farmasi), dan Evelyn Hartono (FKH), di bawah bimbingan dr. Nur Arfian, Ph.D. dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM.
Menurut Devi Vita Sari, daun rosemary mengandung senyawa bioaktif utama seperti asam rosmarinat dan kuersetin yang diketahui memiliki aktivitas antioksidan dan antiinflamasi. Senyawa tersebut berpotensi mencegah kerusakan ginjal yang diinduksi oleh stres oksidatif maupun pembentukan kristal kalsium oksalat. “Melalui analisis Spektrofotometri UV-Vis, Kromatografi Lapis Tipis (KLT), dan uji aktivitas antioksidan metode DPPH, kami berhasil mengidentifikasi kandungan fenolik dan flavonoid yang berperan dalam aktivitas nefroprotektif,” jelasnya.
Artha Maressa Theodora Simanjuntak menambahkan bahwa hasil pengujian menunjukkan konsistensi antara profil fitokimia dan potensi bioaktivitas rosemary. “Kandungan senyawa tersebut terbukti berperan dalam menekan stres oksidatif, salah satu mekanisme utama terjadinya kerusakan sel ginjal,” paparnya.
Sementara itu, Evelyn Hartono menegaskan pentingnya pendekatan multidisiplin dalam penelitian berbasis bahan alam. “Riset ini diharapkan menjadi dasar ilmiah bagi pengembangan terapi alternatif yang efektif, aman, dan terjangkau untuk penanganan gagal ginjal akut,” katanya.
Frengki Prabowo Saputro Wijayanto menambahkan, penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap pengembangan obat berbasis tanaman obat Indonesia. “Kami berharap hasil penelitian ini dapat dilanjutkan ke tahap uji praklinik sehingga berpotensi dikembangkan menjadi kandidat fitofarmaka,” ujarnya.
Penelitian ini memperoleh dukungan pendanaan dari Simbelmawa serta bimbingan dan supervisi dari dosen FK-KMK UGM. Hasil riset akan dipublikasikan dalam artikel ilmiah sebagai langkah awal menuju pengujian lanjutan di bidang farmakologi dan nefrologi.
Selain memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan inovasi di bidang farmasi dan kedokteran, penelitian ini juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG) nomor 3, yaitu Good Health and Well-being. Melalui eksplorasi potensi bahan alam sebagai alternatif terapi penyakit ginjal, riset ini berperan dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat, pencegahan penyakit kronis, serta pengembangan terapi yang lebih aman, efektif, dan berkelanjutan. Selain itu, penelitian ini turut mendukung SDG nomor 4, yaitu pendidikan berkualitas dengan hasil riset yang telah dihadirkan dalam penelitian ini. Dengan pemanfaatan bahan-bahan alam yang dilakukan, penelitian ini mendukung terwujudnya komunitas masyarakat yang aman dan tanggu sejalan dengan SDG nomor 11.
Kontributor: Tim PKM-RE Rosnephralis