KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Tahun ini, BEM KM Fakultas Farmasi UGM kembali menggelar ‘Pharmacious 2019’. Pharmacious merupakan kegiatan tingkat nasional yang diadakan setiap tahun. Kegiatan ini merupakan suatu bentuk inovasi dalam kegiatan edukasi kefarmasian yang diprakarsai oleh mahasiswa Farmasi UGM sejak 2010. “Sebagai bentuk kepedulian terhadap berbagai permasalahan kesehatan di Indonesia, khususnya di bidang kefarmasian,” ujar Farah Fadhila, selaku penanggungjawab acara Pharmacious 2019. Farah menejelaskan, ada tiga acara besar dalam gelaran Pharmacious 2019 ini, yaitu Lomba Poster Publik, Lomba Debat Nasional Kefarmasian, dan Seminar Nasional dan Talkshow Kefarmasian.
Pertama, Lomba Poster Public yang akan diselenggarakan bertemakan “Pemberdayaan Masyarakat dan Tenaga Kesehatan dalam Health Disaster Management untuk Mempercepat Pemulihan Kondisi Fisik, Psikis, dan Sosial”. Lomba poster ini diperuntukkan untuk seluruh mahasiswa S1/D3 dari berbagai disiplin ilmu, dan sebagai sarana untuk menyalurkan ide-ide mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu dalam upaya penyuluhan kepada masyarakat mengenai urgensi kesehatan yang disalurkan dalam bentuk kreasi poster publik.
Kedua, Lomba Debat Nasional Kefarmasian. Tahun ini mengangkat tema “Optimalisasi Peran Apoteker demi Meningkatkan Kualitas Kesehatan di Indonesia”. Melalui lomba debat ini, kata Farah, BEM KM Fakultas Farmasi UGM mengajak mahasiswa farmasi seluruh Indonesia untuk bertukar pendapat antar mahasiswa. Selain itu, debat ini akan menjadi wadah untuk menyalurkan solusi, utamanya di bidang pelayanan serta branding ke masyarakat, terhadap isu kefarmasian.
Ketiga, Seminar Nasional dan Talkshow Kefarmasian. Tahun ini mengangkat tema “Perkembangan Paradigma Apoteker dalam Menghadapi Disrupsi dan Percepatan Inovasi di Era Revolusi Industri 4.0”. Menurut Farah, hal yang mendasari pemilihan tema seminar ini adalah terkait dengan berkembangnya revolusi industri 4.0, sehingga menciptakan sistem kesehatan digital yang dapat mengubah tatanan sistem kesehatan.
Kesehatan digital dalam perkembangannya dapat mempengaruhi revolusi digital, genomik, ilmu kesehatan, pelayanan kesehatan, dan kehidupan manusia dan masyarakat, serta masih banyak lagi. Perkembangan ilmu pengetahuan mengenai kesehatan dan teknologi kesehatan terbarukan menjadi hal penting dalam revolusi industri 4.0 ini. “Tidak hanya dokter, apoteker pun akan mengalami disrupsi, reposisi, dan reorientasi peran dalam dunia kesehatan,” ungkap Farah.
Adanya Seminar Pharmacious 2019 diharapkan dapat membuka wawasan apoteker mengenai disrupsi, reposisi, dan reorientasi peran apoteker sehingga apoteker dapat meningkatkan eksistensinya dalam meningkatkan kesehatan di Indonesia.
Tema ini akan dikupas tuntas oleh keynote speaker Dita Novianti Sugandhi Argadiredja selaku Direktur Pelayanan Kefarmasian Kemenkes RI, serta pembicara lainnya yaitu Nurul Falah selaku Ketua PP Ikatan Apoteker Indonesia, Pre Agusta selaku Manufacturing Director PT. Kalbe Farma, Asri Riswiyanti selaku Kepala Instalasi Farmasi RSUP Dr.Sardjito, serta Endang Budiarti selaku Pengurus Pusat HISFARSI Bidang Farmasi Klinik dan Apoteker Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.
Adapun periode pendaftaran keikutsertaan Pharmacious 2019 sebagai berikut:
- Periode pendaftaran Lomba Poster : 23 Juni-31 Agustus 2019
- Periode Pendaftaran Lomba Debat : 23 Juni-10 September 2019
- Pelaksanaan Lomba Poster dan Lomba Debat Nasional : 19 Oktober 2019
- Periode pendaftaran Seminar Nasional dan Talkshow Kefarmasian : 14 Juli-20 Oktober 2019
- Pelaksanaan Seminar Nasional dan Talkshow Kefarmasian : 20 Oktober 2019
Pendaftaran dapat melalui website resmi Pharmacious : https://pharmacious.farmasi.ugm.ac.id/
Sumber : Kagama.co