Yogyakarta, 30 Agustus 2025 – Final Lomba Konseling Mahasiswa dalam rangka Pharmadays X JMKI Entrepreneurship Event 2025 digelar di Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Sabtu (30/8). Ajang tahunan ini merupakan kolaborasi antara Pusat Informasi Obat Gadjah Mada (PIOGAMA) dan Jaringan Mahasiswa Kesehatan Indonesia (JMKI) Farmasi UGM, dengan mengusung tema “SugarSmart Enterprise: Menjawab Tantangan Diabetes Lewat Inovasi Bisnis Farmasi.”
Kompetisi ini tidak hanya dirancang sebagai ajang perlombaan, tetapi juga sebagai wadah pembelajaran bersama oleh mahasiswa farmasi. Melalui format babak penyisihan berupa 50 soal pilihan ganda hingga simulasi konseling interprofesional di babak final, peserta diajak mengasah keterampilan komunikasi, pemahaman klinis, serta kepekaan dalam menawarkan solusi farmasi yang relevan bagi pasien dengan diabetes.
Dalam simulasi tersebut, peran dokter dan pasien diperankan oleh aktor pendukung, sementara peserta berperan sebagai apoteker. Mereka tidak hanya melakukan konseling dengan pasien peraga, tetapi juga diwajibkan menyusun SOAP, mengidentifikasi drug-related problems, serta menjelaskan alasan pemilihan terapi di hadapan tiga juri.
Pada tahun ini, sebanyak 38 mahasiswa dari 17 universitas di seluruh Indonesia berpartisipasi dalam perlombaan. Enam finalis berhasil melangkah ke babak final, salah satunya adalah perwakilan dari Fakultas Farmasi UGM, Maliha Hanun (Angkatan 2022). Hanun berhasil menutup kompetisi dengan meraih Juara II, sebuah prestasi yang membanggakan sekaligus menjadi motivasi bagi mahasiswa farmasi untuk terus meningkatkan kompetensi profesionalnya.
Pharmadays X JMKI Entrepreneurship Event 2025 turut mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama Good Health and Well-being (SDG 3) serta Quality Education (SDG 4). Dengan memberikan kesempatan belajar yang setara bagi seluruh peserta tanpa memandang gender, kegiatan ini juga sejalan dengan semangat Gender Equality (SDG 5) dan Partnership for the Goals (SDG 17).
Melalui kegiatan ini, Fakultas Farmasi UGM berharap mahasiswa dapat membawa pulang lebih dari sekadar piala, yakni pengalaman bekerja lintas profesi, keberanian menghadapi pasien secara nyata, serta kesadaran bahwa kesehatan masyarakat menuntut kolaborasi antar profesi kesehatan. Harapannya, bekal tersebut dapat menuntun mahasiswa farmasi menjadi tenaga kesehatan yang siap menjawab tantangan dunia kerja di masa depan.


