Mahasiswa Farmasi UGM Raih Juara 1 dan Best Paper di Medical Scientific Project 2025 dengan Inovasi Terapi Diabetes Melitus Tipe 2 Berbasis Ekstrak Daun Ciplukan dan Jahe Merah

Yogyakarta, 14 September 2025 — Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menorehkan prestasi membanggakan di ajang nasional. Tim Farmasi UGM berhasil meraih Juara 1 sekaligus predikat Best Paper dalam Medical Scientific Project (Medispro) 2025, sebuah kompetisi ilmiah yang diselenggarakan oleh Komunitas Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Semarang (UNNES).

Tahun ini, Medispro mengusung tema “Accelerating the Sustainable Development Goals (SDGs) through Youth as the Foundation of Golden Indonesia 2045.” Kompetisi berlangsung mulai 7 Juli hingga 14 September 2025 dengan dua tahapan utama, yaitu seleksi karya ilmiah dan presentasi gagasan secara langsung di Fakultas Kedokteran UNNES. Ajang ini juga diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, termasuk Universitas Airlangga, Universitas Jember, Universitas Brawijaya, dan Universitas Negeri Semarang.

Tim Farmasi UGM yang diketuai oleh Moh. Basofi Muzaky dengan anggota Wimala Sephastika dan Ngaisah Intan Nuraini berhasil lolos ke tahap final setelah meraih peringkat pertama pada tahap penyisihan. Pada babak final yang berlangsung selama dua hari, para finalis mempresentasikan ide ilmiah mereka, mengikuti city tour di Kota Semarang, serta menghadiri Innovative Entrepreneurship Seminar sebelum pengumuman pemenang.

Dalam kompetisi tersebut, tim Farmasi UGM mengusung inovasi terapi diabetes melitus tipe 2 (DM 2) berbasis ekstrak daun ciplukan (Physalis angulata) dan jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum) yang diintegrasikan dengan teknologi sistem penghantaran obat modern berupa microneedle. Terapi ini menawarkan solusi non-invasif dan efektif sebagai alternatif dari obat oral seperti metformin yang mengalami first-pass metabolism maupun suntikan insulin yang dapat menimbulkan rasa nyeri.

Melalui penelitian ilmiah yang mendalam, tim menemukan bahwa kombinasi ekstrak daun ciplukan dan jahe merah memiliki efek sinergis dalam menurunkan kadar gula darah serta meningkatkan sensitivitas insulin. Gagasan visioner ini tidak hanya berfokus pada efektivitas terapi, tetapi juga mengangkat potensi keanekaragaman hayati Indonesia sebagai sumber bahan obat herbal yang berdaya saing global.

Prestasi ini sejalan dengan semangat Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) melalui pengembangan terapi inovatif bagi penyakit tidak menular, SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) dengan penerapan teknologi modern dalam pengobatan herbal, serta SDG 15 (Ekosistem Daratan) melalui pelestarian dan pemanfaatan sumber daya hayati secara berkelanjutan.

Share this post
Type Keyword to Search