Farmasi UGM – Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang memiliki prevalensi tinggi di dunia. Berbagai macam pengobatan dikembangkan untuk mengatasi penyakit tersebut, tidak terkecuali pengobatan alternatif berbasis bahan alam. Untuk itu, mahasiswa Farmasi UGM menciptakan pembaharuan dengan mengkombinasikan tanaman alam berupa bunga kenop ungu dengan albumin yang diperoleh dari ikan lele. Selain kandungannya yang bersifat antikanker, pemilihan dua komoditas alam tersebut didasarkan pada kemudahan untuk didapatkan di alam sehingga pengobatan alternatif ini dapat digunakan untuk jangka panjang. Hal tersebut juga merupakan implementasi dari salah poin SDGs nomor 3 yang berbunyi “Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan” serta SDG nomor 4 yang berbunyi “Pendidikan Berkualitas”.
Penelitian ini diusung oleh Daffa Yafindalisti, Gusti Ayu Putu Widya Pratiwi, Nabilla Saver M.Ch, dan Nur Aini Salma yang seluruhnya merupakan mahasiswa Fakultas Farmasi UGM dan didukung oleh dosen pembimbing, drh. Retno Murwanti, M. P., Ph.D. Penelitian ini berhasil didanai oleh UGM dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dan merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta.
“Pengobatan kanker payudara biasanya dilakukan dengan kemoterapi. Akan tetapi, pengobatan tersebut memberikan banyak efek samping terhadap tubuh. Oleh karena itu, kami tergerak untuk menciptakan inovasi baru dengan memanfaatkan bunga kenop ungu yang memang diketahui mengandung senyawa fenolik berupa quercetin dan gomphrenin dan dapat dijadikan sebagai agen penginduksi kematian sel kanker. Akan tetapi, pemanfaatannya masih kurang banyak tereksplor karena memiliki bioavailabilitas yang rendah. Oleh karena itu, kami memadukan ekstrak bunga kenop ungu tersebut dengan albumin terglikasi sebagai medium penghantar yang berasal dari ikan lele karena budidayanya yang mudah dan awam diketahui oleh banyak orang,” terang Daffa, Senin (23/09) di Kampus UGM.
Keberhasilan penelitian ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah sel kanker yang mati. Hasil menunjukkan bahwa dengan diformulasikan dengan albumin, ekstrak bunga kenop ungu mampu membunuh sel kanker lebih banyak. Selain itu, ekstrak bunga kenop ungu juga ditemukan tidak membunuh sel normal sehingga dapat mencegah munculnya efek samping terhadap sel normal setelah kemoterapi.
“Penelitian ini memberikan cahaya terang dalam dunia kesehatan dan diharapkan untuk terus dilanjutkan. Sehingga, penggunaan bahan alam untuk pengobatan anti kanker dapat lebih diketahui dan dimanfaatkan oleh masyarakat global dan tentunya lebih aman secara penggunaanya,” harap salah satu anggota tim Daffa.
Penelitian yang berjudul “Induksi Programmed Cell Death Kanker Payudara Luminal Oleh Bunga Globe Amaranth dalam Formulasi Ikan Lele Terglikasi” juga berhasil lolos melaju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2024 yang akan digelar pada 14-19 Oktober 2024 di Universitas Airlangga, Surabaya.
Kontributor: Tim PKM Bunga Kenop Ungu
SDG Nomor 3 dan 4