Mahasiswa Farmasi UGM Gelar Pengabdian Masyarakat di Sekolah Lansia

Yogyakarta, 20 September 2025 – Mahasiswa Program Studi Profesi Apoteker Farmasi UGM Angkatan Agustus 2025 pada tanggal 20 September 2025 sukses melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Sekolah Lansia Dusun Kadirojo I, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan Sekolah Lansia merupakan wujud nyata kontribusi Fakultas Farmasi dalam mendampingi masyarakat, khususnya lansia, sebagai bagian dari program rutin bulanan yang telah berjalan sejak November 2024 di bawah bimbingan Dr. apt. Indah Purwantini, S.Si., M.Si. dan apt. Purwanto, M.Sc., Ph.D.

Kegiatan diawali dengan senam lansia yang dipimpin oleh ibu-ibu kader kesehatan. Gerakan-gerakan ringan namun ceria tersebut tidak hanya bertujuan untuk melenturkan otot dan sendi, tetapi juga membangun suasana yang akrab dan penuh tawa diantara para peserta. Senam ini menjadi pembuka yang sempurna, guna mempersiapkan fisik dan mental lansia untuk sesi edukasi dan praktik kreatif yang akan mereka ikuti.

Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan sesi edukasi interaktif oleh mahasiswa PSPA UGM mengenai manfaat aromaterapi dari berbagai macam minyak atsiri yang diperoleh dari tanaman obat. Para peserta diajak memahami bagaimana aroma tertentu, seperti lavender, dapat membantu menenangkan pikiran dan meningkatkan kualitas tidur. Sesi ini disambung dengan demonstrasi pembuatan lilin aromaterapi, dimana mahasiswa menunjukkan dan menjelaskan setiap langkah secara detail. Setelah itu, peserta diberikan kesempatan untuk mencoba proses pembuatan lilin tersebut, mulai dari melelehkan lilin, mencampurkan minyak esensial dan pewarna, hingga menuangkan pada wadah lilin. Proses praktik ini secara langsung berperan sebagai sarana pemberdayaan, di mana para lansia mengembangkan keterampilan baru yang meningkatkan rasa percaya diri dan produktivitas.

Lilin aromaterapi yang dihasilkan oleh para peserta tidak hanya menjadi luaran yang berharga untuk relaksasi pribadi, tetapi juga memiliki potensi besar sebagai peluang usaha. Keterampilan yang telah mereka kuasai membuka jalan bagi mereka untuk berkarya dan bahkan mendapatkan penghasilan tambahan. Inisiatif ini menunjukkan bahwa produktivitas dan semangat tidak memiliki batas usia, dan pemberdayaan ekonomi dapat menjadi bagian integral dari kesejahteraan lansia, menciptakan lansia yang sehat, mandiri, dan produktif.

Kegiatan ini disambut dengan antusiasme kuat oleh peserta. Diharapkan program ini dapat terus berlanjut sebagai contoh nyata sinergi antara institusi pendidikan, tenaga kesehatan, dan masyarakat dalam upaya menciptakan komunitas lansia yang sehat, mandiri, dan produktif.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini secara langsung mendukung tiga poin penting dari Sustainable Development Goals (SDGs). Pertama, SDG 3, Kehidupan Sehat dan Sejahtera karena kegiatan ini mempromosikan kesehatan fisik dan mental para lansia melalui senam dan edukasi aromaterapi. Kedua, kegiatan ini sejalan dengan SDG 8, Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dengan memberikan keterampilan yang berpotensi menjadi sumber penghasilan tambahan bagi para lansia, menunjukkan bahwa produktivitas tidak dibatasi usia. Terakhir, program ini berkontribusi pada SDG 4, Pendidikan Berkualitas dengan menyediakan pembelajaran non-formal yang relevan dan praktis, memberdayakan lansia dengan pengetahuan dan keterampilan baru yang berguna.

Share this post
Type Keyword to Search