Mahasiswa Fakultas Farmasi UGM Usung Inovasi Terapi Gen untuk Pengobatan Brugada Syndrome Raih Juara 2 di Kompetisi Pharmanova ITB 2024/2025

Bandung, 16 Juli 2025 — Tim mahasiswa dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung dalam tim “Faqih Goes to Apoteker” berhasil meraih juara kedua dalam ajang Pharmaceutical Industrial Case Study (PICS) yang merupakan bagian dari rangkaian kompetisi Pharmanova ITB 2024/2025. Kompetisi prestisius ini diselenggarakan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) dan diikuti oleh ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Tim “Faqih Goes to Apoteker” terdiri dari Muhamad Yusuf Alfaqih (ketua), serta dua anggota, yaitu Yohan Budianto dan Afnan Syifa’ Muhammad, dengan bimbingan dari Prof. Dr.rer.nat. apt. Adam Hermawan, M.Sc. Dalam kompetisi ini, tim UGM mengusung inovasi yang berjudul “NatriGenix: Inovasi Terapi Gen Berbasis Dual AAV9 sebagai Pendekatan Revolusioner yang Efektif, Aman, dan Non Invasif untuk Pengobatan Brugada Syndrome.”

Inovasi ini mengembangkan terapi gen berbasis Adeno-associated Virus (AAV9) yang disertai promotor spesifik jantung (cTnT), memungkinkan penyembuhan langsung pada sel jantung yang mengalami kelainan tanpa merusak jaringan sehat.

Perjalanan kompetisi dimulai dari seleksi proposal secara daring, dan tim UGM berhasil lolos sebagai satu dari lima finalis yang melaju ke babak Grand Final di Kampus Ganesha, ITB. Pada tahap final, peserta mempresentasikan ide mereka langsung di hadapan dewan juri. Tim “Faqih Goes to Apoteker” berhasil menempati posisi runner-up dalam kategori PICS, mengungguli tim-tim dari berbagai perguruan tinggi ternama lainnya.

Keberhasilan tim dari Fakultas Farmasi UGM ini menjadi bukti nyata kontribusi generasi muda dalam menciptakan terobosan inovatif di bidang farmasi dan teknologi medis. Selain itu, prestasi ini juga selaras dengan beberapa poin SDGs, seperti poin 3 (Kehidupan Sehat) melalui inovasi terapi gen untuk penyakit jantung langka, poin 4 (Pendidikan Berkualitas) lewat kontribusi riset mahasiswa, poin 9 (Inovasi dan Infrastruktur) melalui pengembangan teknologi medis, serta poin 17 (Kemitraan) yang tercermin dari kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan institusi pendidikan.

Share this post
Type Keyword to Search