Farmasi UGM – Mahasiswi Fakultas Farmasi UGM, Anggit Wignya Adi Prasasti, kembali menjadi perwakilan dalam salah satu acara perlombaan yang diselenggarakan oleh MIT Hacking Medicine. MIT Hacking Medicine merupakan program yang bernaung dibawah Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang bertujuan untuk mendorong inovasi dibidang kesehatan melalui kolaborasi lintas disiplin dalam kompetisi hackathon. Program ini menggabungkan profesional dari berbagai bidang, yaitu kesehatan, teknologi, bisnis, desain, dan lainnya, untuk bersama-sama mengembangkan solusi kreatif yang dapat mengatasi tantangan disektor kesehatan.
Pada bulan November ini, MIT Hacking Medicine bekerja sama dengan Fakultas Kesehatan Siriraj Hospital, bagian dari Universitas Mahidol, untuk menyelenggarakan hackathon bertema “Aged Care” atau perawatan bagi lanjut usia. Rangkaian acara ini diawali dengan konferensi oleh pembicara profesional ternama, mengangkat beberapa tema menarik, seperti Healthtech Start-up, Real Estate & Pharmaceutical, Siriraj Mobile Stroke Unit, dan lain sebagainya.
Anggit, yang sebelumnya meraih The Most Outstanding Participant dan Golden Ticket dalam kompetisi Bio Farma x MIT Hacking Medicine di Bali pada Agustus 2023, kembali memberikan kontribusi dalam hackathon ini. Dengan pengalaman dari berbagai kompetisi oleh MIT Hacking Medicine yang telah diikuti, termasuk GrandHack 2024 di Boston, Anggit membagikan ide serta pengalamannya kepada partisipan hackathon. Selain menjadi mentor, Anggit juga menjadi salah satu pembicara dalam sesi Tips and Trick dalam hackathon Siriraj x MIT Hacking Medicine.
Selama tiga hari, tim-tim peserta berupaya memecahkan tantangan dalam bidang kesehatan dengan solusi yang inovatif dan realistis. Para mentor, yang berjumlah sekitar 30 orang dari beragam latar belakang, menjadi salah satu peran penting dalam membantu menyempurnakan konsep solusi agar lebih aplikatif. Acara ini dapat menjadi wadah bagi pesertanya untuk saling membangun relasi, memperluas jejaring profesional, dan bertukar ide dengan sesama partisipan, mentor, serta juri. Melalui kolaborasi seperti ini, MIT Hacking Medicine dan Siriraj Hospital diharapkan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan inovasi kesehatan, khususnya dalam meningkatkan kualitas perawatan bagi masyarakat lanjut usia.
Kegiatan hackathon MIT Hacking Medicine yang diikuti oleh Anggit, selaras dengan beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), diantaranya SDG nomor 3 (Kesehatan dan Kesejahteraan), SDG nomor 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG nomor 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), SDG nomor 11 (Komunitas Berkelanjutan), serta SDG nomor 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Dalam hackathon ini, kolaborasi lintas disiplin ilmu dari berbagai sektor seperti kesehatan, teknologi, dan bisnis menjadi landasan untuk mendorong inovasi kesehatan yang bermanfaat, serta mendukung upaya SDG 3 dan SDG 11 dalam memperkuat kualitas hidup dan menciptakan komunitas inklusif. Sementara itu, peran Anggit sebagai mentor dan pembicara dalam kegiatan ini juga mencerminkan SDG 4 dengan menyediakan akses pendidikan berkualitas kepada peserta. Disisi lain, adanya jejaring profesional global sejalan dengan prinsip SDG 17 dalam mendorong kemitraan untuk mencapai tujuan, dan sejalan pula dengan SDG 9 yang mempromosikan pembangunan industri dan inovasi teknologi.