“Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu, tapi hal yang benar-benar bisa menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri,” R.A. Kartini.
Farmasi UGM – Sosok Kartini yang dikenal sebagai tokoh feminisme Indonesia memang telah memberikan banyak insprisai kepada para wanita untuk terus bekarya dan mengembangkan diri. Melalui Hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April, semangat ini akan terus digemakan di Indonesia.
Dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang, kita dapat melihat cara pandang R.A. Kartini mengenai wanita di era ketika tradisi pingitan masih sangat populer. Dalam buku tersebut, Kartini berpendapat bahwa perempuan harusnya memiliki hak yang sama dengan para laki-laki. Namun, dirinya juga tidak memungkiri bahwa wanita punya kewajiban-kewajiban tertentu yang harus dijalankan. Untuk itulah, menjadi wanita yang hebat tidak hanya dapat dilihat dari prestasi dan fisik semata, namun juga menunjukkan sikap yang baik.
Hal ini yang kemudian digaris bawahi oleh Lidya Vanessa, Mahasiswa Farmasi angkatan 2015. Dipercaya menjadi Kartini Farmasi 2018 pada pemilihan tanggal 21 April lalu, Lydia mengingatkan bahwa untuk menjadi wanita yang hebat tidak cukup hanya dengan kepintaran ataupun kecantikan saja, namun juga bagaimana mengelola kepribadian diri. Terutama bagi para calon farmasis yang nantinya akan bersinggungan dengan masyarakat luas.
Sesuai dengan program kerjanya, Lydia bersama Angela Judhia yang terpilih sebagai runner up Kartini Farmasi 2018 dan Fortuna Oktavilina, Kartini Farmasi terpilih 2017 ingin lebih banyak mengabdikan diri kepada masyarakat. Selain tugasnya sebagai ambasador Farmasi UGM untuk kegiatan-kegiatan tahunan seperti Papyrus, Pharmaciuos, Farmasi Cup, Dies Natalis, dan Pharmadays, Lydia juga telah mengagendakan waktunya untuk terlibat dalam kegiatan sosial seperti pengembangan desa binaan farmasi, pemeriksaan kesehatan, dan kegiatan pengabdian serupa bersama dengan mahasiswa farmasi lainnya.
Berdasarkan pengalamannya menjadi bagian Koko Cici Jogja 2017, mahasiswi yang saat ini sedang mempersiapkan diri dalam berbagai lomba tersebut tidak lagi kesulitan dalam membagi jadwal. Tidak ingin mengesampingkan akademik, gadis yang masih aktif di komunitas Ako Amoi Jogja 2018 ini tahu kapan dia harus berkegiatan, dan kapan dia akan fokus pada perkuliahannya. Terkait pembagian waktu dengan bijak, Lydia selalu mengingat pesan orang tuanya untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab “Aku selalu berpegang untuk selalu dapat mengelola waktu dan tanggung jawab dengan semua amanat yang diberikan,” tutur Lidya.