Farmasi UGM – Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada selenggarakan webinar pada Jumat 17 Juli 2020. Kali ini panitia penyelenggara webinar dari Fakultas Farmasi adalah salah laboratorium keilmuan yang berada di dalamnya, yaitu Laboratorium Farmakoterapi dan Farmasi Klinik. Laboratorium yang dikepalai oleh Prof. Dr. apt. Djoko Wahyono, SU., tersebut berkomitmen untuk tetap mengabdi, beraktualisasi, dan berkontribusi kepada apoteker se-Indonesia dalam pengembangan kompetensi apoteker di area pelayanan farmasi atau farmasi klinik.
Webinar tersebut direncanakan untuk diselenggarakan secara berkelanjutan sebagaimana Program Pengembangan Pendidikan Apoteker atau yang juga dikenal Continuous Professional Development bagi apoteker. Pada webinar Laboratorium Farmakoterapi dan Farmasi Klinik yang pertama ini, tema besar yang diangkat adalah ‘Penerapan Farmakovigilans dalam Praktik Kefarmasian’ dan disajikan dengan paparan materi dari tiga orang narasumber dan ditutup dengan sesi tanya-jawab. Tingkat antusiasme peserta dalam webinar tersebut dinilai tinggi karena jumlah peserta riil yang mengikuti webinar adalah sekitar 200 orang dari sekitar 300 orang pendaftar (67%).
Paparan materi yang pertama disampaikan oleh apt. Fivy Kurniawati, M.Sc. yang merupakan salah satu staf pengajar Fakultas Farmasi UGM yang menekuni bidang ilmu farmasi klinik dengan topik yang disampaikan yaitu Kajian Umum Farmakovigilans: Deteksi ADR. Paparan materi yang kedua disampaikan oleh apt. Woro Harjaningsih, Sp.FRS. yang juga merupakan salah satu staf pengajar Fakultas Farmasi UGM yang menekuni bidang ilmu farmakoterapi gangguan saraf dan gangguan kesehatan jiwa dengan topik Kajian Efek Samping Obat-Obat Anti-Psikotik. Pada paparan materi yang ketiga, apt. Budi Raharjo, Sp.FRS. yang merupakan seorang apoteker senior dan praktisi farmasi klinik di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, Purwokerto menyampaikan topik Studi Kasus Efek Samping Obat dalam Praktik Kefarmasian Antusiasme peserta tetap tinggi sampai akhir acara yang ditandai dengan jumlah peserta yang tetap berada di kisaran 200 dan banyaknya pertanyaan yang masuk. Namun demikian, karena keterbatasan waktu yang ada, maka tidak semua pertanyaan dapat dijawab secara langsung pada kesempatan tersebut.
Semoga Laboratorium Farmakoterapi dan Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada dapat terus bermanfaat bagi masyarakat dan apoteker Indonesia melalui webinar-webinar selanjurnya. (Mawardi/Humas FA UGM)