Farmasi UGM – Masalah kesehatan jiwa dapat menyerang siapapun, termasuk para sivitas akademika. Adanya permasalahan pribadi dan berbagai tuntutan sosial yang mungkin saja dihadapi, dapat berdampak langsung pada mental masing-masing orang.
Menyadari pentingnya kesehatan mental bagi sivitas akademika, Fakultas Farmasi UGM menyelenggarakan Talkshow bertajuk ‘Penguatan Fungsi Dosen Pembimbing Akademik dalam Mendukung Kesuksesan Mahasiswa Mencapai Luaran Pembelajaran’ pada 15 Januari 2020 lalu.
Acara ini mengundang Dr.Muhana Sofiati Utami, M.S, yang merupakan pengajar dari Fakultas Psikologi UGM. Muhana yang juga miliki jadwal tetap konseling di Gadjah Mada Medical Center mengungkapkan bahwa hingga saat ini, jumlah mahasiswa yang melakukan konsultasi di klinik psikologi terus bertambah.
“Terakhir, data antrian mahasiswa penuh hingga dua bulan kedepan”, ungkapnya. Melihat fenomena ini, baik universitas maupun fakultas harusnya meningkatkan awareness tentang kondisi kesehatan mental mahasiswa dan cara penangannya.
Di Fakultas Farmasi UGM sendiri, sejak disahkannya kurikulum 2017, Farmasi UGM mulai memasukkan Paket Kompetensi Global (PKG) dan portofolio soft skills, yang mendorong mahasiswa untuk tidak hanya menjaga performa akademik, namun juga non-akademik. Saat ini, fakultas memfasilitasi mahasiswa untuk dapat dengan leluasa melakukan kegiatan-kegiatan keorganisasian, kesenian, dan olah raga yang nantinya akan bermanfaat dalam menghadapi tantangan pasca kelulusan. Dengan skema seperti ini, mahasiswa memerlukan manajemen waktu yang semakin baik untuk dapat beradaptasi, dan ini menjadikan peran Dosen Pembimbing Akademik (DPA) menjadi semakin krusial dalam mendukung performa mahasiswa menjalani waktu studinya hingga kelulusan.
Untuk itu, penting sekali bagi DPA mengetahui penanganan-penanganan dasar bagi problem mahasiswa dan mendeteksi sejak dini masalah psikologi dari mahasiswa yang bersangkutan. Oleh karena itu, dalam workshop ini diharapkan dapat dilakukan penguatan pola pikir dan fungsi DPA dalam mendukung kesuksesan mahasiswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Dalam kesempatan kali ini, Muhana menjabarkan berbagai jenis permasalahan kejiwaan yang dihadapi oleh mahasiswa. Talkshow dilakukan dengan interaktif dengan membuka diskusi-diskusi menarik seputar realitas permasalahan mahasiswa Farmasi UGM.
Tidak hanya itu, Muhana juga memberikan tips dan trik bagi para dosen untuk menghadapi mahasiswa bermasalah. “Intinya, dosennya harus netral dan merespon mahasiswa, karena pada dasarnya manusia itukan perlu didengarkan”, ucap Muhana. (Humas FA/ Yeny)