Farmasi UGM– Lagi-lagi mahasiswa Farmasi UGM berhasil meraih prestasi gemilang. Kali ini melalui ajang Pharmacy Expo yang ke 8, atau biasa dikenal dengan PHOENIX 2018, mereka membawa kemenangan dalam beberapa kategori. Pada kegiatan yang diadakan oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut, perwakilan Farmasi UGM mendapatkan tiga juara, yaitu dalam kategori kompetisi poster, konseling, dan debat.
PHOENIX 2018 yang telah berlangsung dari bulan Oktober hingga November 2018 ini, merupakan kegiatan tahunan Himpunan Mahasiswa Program Studi Farmasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ada beberapa lomba yang dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa kesehatan di seluruh Indonesia, diantaranya lomba debat, poster, dan Patient Counseling Competition (PCC).
Dalam kompetisi poster PHOENIX 2018 bertema ‘Role, Drug, and Technology’ (REDUCTO), mahasiswa Farmasi UGM berhasil menjadi juara pertama. Mereka adalah Meita Annisa dan Safina Nur. Dengan membawakan poster berjudul ‘Konsultasikan Pengobatanmu pada Apoteker Kita’ (KUOTA KITA), Meita dan Safina mampu mengungguli tim dari Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang masing-masing berada di posisi kedua dan ketiga.
Untuk PCC, Dea Rahmatya yang merupakan mahasiswa Farmasi UGM berhasil meraih Juara 2. Menurut Dea, PCC kali ini cukup sulit dimana pada babak penyisihan semua peserta PCC diberikan skenario kasus. Selanjutnya, di tahap studi literatur peserta diberi waktu 5 menit untuk melakukan skrining farmasetis, administratif, membuat copy resep, label dan etiket obat juga memilih obat mana yang akan diserahkan ke pasien. Kemudian dilanjutkan tahap konseling yang berlangsung 7 menit, dimana peserta mempraktekkan proses penyerahan obat dan memberi informasi obat ke pasien dengan dinilai oleh para juri profesional.
Prestasi lainnya diraih tim debat Farmasi UGM yang berhasil mendapat Juara 2. Seperti di tahun-tahun sebelumnya, khusus untuk lomba debat, panitia hanya menyediakan posisi Juara 1 dan 2. Tim UGM yang terdiri dari Oki Irawan, Febriyanti Siahaan, dan Muhammad Sulhan bersama dengan tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB) bersama-sama berjuang di babak final setelah mengungguli peserta lainnya. (Humas FA/ Yeny)