Farmasi UGM – Dalam upaya memperkuat standar keamanan dalam praktik kosmetik, Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) bersama dengan beberapa perusahaan industri kosmetik, termasuk L’Oréal, dan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) telah mengadakan diskusi mengenai konsep pelaksanaan pelatihan keamanan kosmetik dan pengembangan kurikulum serta materi pelatihan. Kegiatan ini berlangsung pada 30 Oktober bertempat di Ruang Sidang Pimpinan, Gedung APSLC Lantai 7 Fakultas Farmasi UGM, dihadiri oleh Dekan, Wakil Dekan, dosen peneliti terkait dari Fakultas Farmasi UGM, Dewan Pakar IAI, dan perwakilan dari industri kosmetik.
Diskusi ini bertujuan untuk membahas konsep rencana kerjasama pelaksanaan pelatihan penilaian keamanan kosmetik untuk menghasilkan SDM Certified Assessor yang berkualifikasi nasional dan internasional, serta kurikulum atau materi yang mengacu pada Peraturan Badan POM, ASEAN Cosmetic Directive, Peraturan dari EU (EC) No.1223/2009 (salah satunya terkait topik Next Generation Risk Assessment/NGRA Kosmetik).
“Selamat datang di Fakultas Farmasi UGM. Melihat market value masyarakat belakangan ini yang sangat tertarik dengan kosmetik, kami juga sedang mengembangkan laboratorium kosmetik dibawah pimpinan Prof. Dr. apt. Akhmad Kharis Nugroho, M.Si. selaku Kepala Departemen Farmasetika dan juga Prof. Dr. apt. TN. Saifullah Sulaiman, M.Si. selaku Kepala Laboratorium Teknologi Farmasi yang nantinya juga terintegrasi dengan lab lainnya. Sehingga saya rasa hal ini sejalan dengan pengembangan kerjasama yang sedang kita jalani,” ungkap Prof. Dr. apt. Satibi, M.Si. selaku Dekan Fakultas Farmasi UGM dalam sambutannya untuk memulai diskusi.
Turut hadir dalam kegiatan diskusi tersebut Dr. rer.nat. apt. Nanang Fakhrudin, M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerjasama dan Alumni, Dr. apt. Nanang Munif Yasin, S.Si., M.Pharm. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr.rer.nat. apt. R.R. Endang Lukitaningsih, M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset dan Sumber Daya Manusia yang hadir secara daring melalui Zoom Meeting. Jajaran dosen peneliti Prof. Dr. apt. Akhmad Kharis Nugroho, M.Si., Prof. Dr. apt. TN. Saifullah Sulaiman, M.Si., Prof. Dr. apt. Arief Nurrochmad, M.Si., M.Sc., dan Dr.Sci. apt. Rohmad Yudi Utomo, M.Sc. juga menghadiri kegiatan diskusi tersebut baik secara luring maupun daring.
Hadir pula dari perwakilan IAI Ibu Dra. apt. Mayagustina Andarini, M.Sc. selaku Dewan Pakar IAI yang memberikan dan menjelaskan rencana kurikulum dan materi terkait pelatihan penilaian keamanan kosmetik ini. Selain itu, salah satu wakil dari industri kosmetik, Bapak Rhadeya Setiawan yang merupakan Scientific & Regulatory Affairs Director L’Oréal Indonesia juga ikut hadir dalam diskusi dan menyampaikan gagasannya dari sisi pelaku usaha di industri kosmetik.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kualitas pelayanan kosmetik di Indonesia, serta menjamin keamanan dan kepuasan konsumen. Selain itu, kegiatan ini juga mendukung upaya Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3 (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan) dan SDG 4 (Pendidikan Berkualitas). Kolaborasi antara Fakultas farmasi UGM, IAI, dan perusahaan di industri kosmetik juga sejalan dengan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Kegiatan ini juga sejalan dengan SDGs nomor 9, yaitu membangun infrastruktur penelitian yang tangguh, mendukung industrialisasi yang inklusif, dan mendorong inovasi. (Rara/HumasFA)
SDGs nomor 3, 4, 9 dan 17