Pandemi Covid-19 sangat berpengaruh dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk aspek kesehatan, khususnya bidang farmasi. Oleh karena itu, Pharmacious 2020, yang merupakan salah satu rangkaian acara Pharmanesia BEM KMFA UGM, mengadakan webinar dengan tema “Strategi Manajemen Pandemi dalam Perspektif Farmasi”, yang mana menjelaskan secara tuntas dan detail terkait peranan farmasis dalam manajemen pandemi ini. Rangkaian acara Pharmacious 2020, baik lomba maupun webinar, diselenggarakan secara daring demi mematuhi protokol kesehatan. Webinar Pharmacious tahun ini dilaksanakan pada tanggal 14-15 November 2020, dengan dua rangkaian yaitu seminar dan talkshow.
Seminar yang diselenggarakan pada 14 November 2020 ini dibuka oleh GP. Wahyunanda selaku ketua panitia Pharmacious 2020, lalu dilanjutkan dengan Oki Irawan selaku Ketua BEM KMFA UGM, dan ibu Prof. Dr.rer.nat. Triana Hertiani, S.Si., M.Si., Apt selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Farmasi UGM. Seminar ini dimoderatori oleh Ibu Dr. Apt. Susi Ari Kristina, M.Kes. selaku dosen Fakultas Farmasi UGM.
Rangkaian acara selanjutnya yaitu sesi pemaparan oleh keynote speaker, Apt. Dra. Engko Sosialine Magdalene, M.Biomed., selaku Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Ibu Engko memberikan materi terkait “Strategi Kesiapsiagaan dan Ketanggapdaruratan Kefarmasian Menghadapi Pandemi”, yang menjelaskan betapa pentingnya kerjasama lintas sektor, khususnya dalam ketersediaan obat, yang mana merupakan faktor penting dalam penanganan Covid-19.
Setelah berbicara terkait strategi kefarmasian, belum lengkap rasanya bila tidak membahas tentang optimasi peran industri farmasi. Maka dari itu, Pharmacious mendatangkan pembicara yang ahli dalam bidang industri farmasi, yaitu apt. Hadi Kardoko, S.Si., M.M. selaku Direktur Utama PT. Phapros. Bapak Hadi membahas terkait “Optimasi Peran Industri Farmasi dan Lembaga Penelitian dalam Percepatan Pengembangan Obat di Masa Pandemi”.
Sesi terakhir dari webinar ini diisi oleh apt. Drs. Nurul Falah Eddy Pariang selaku Ketua Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia. Bapak Nurul Falah memberikan materi terkait “Praktik Regulasi dan Distribusi Perbekalan Farmasi dan Alat Kesehatan selama Pandemi”, yang sekali lagi menegaskan bahwa kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain itu penting dalam manajemen pandemi ini.