Farmasi UGM – Fakultas Farmasi UGM menjadi tuan rumah diselenggarakannya pengajian rutin keluarga Gadjah Mada (KAGAMA) pada Minggu, 21 Oktober 2018. Dalam acara bertemakan “Keajaiban Al-Quran dalam Perspektif Ilmu Pengetahuan” tersebut turut menghadirkan Dr. Sampurno Chaliq, MBA, Apt., selaku purnakarya dosen Fakultas Farmasi sebagai penceramah.
Acara yang diadakan oleh Forum Pengajian KAGAMA ini dihadiri oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., para dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan Universitas Gadjah Mada, serta perwakilan Keluarga Mahasiswa Muslim Fakultas Farmasi (KMMFA) UGM. Pengajian KAGAMA ini sendiri sempat vakum lama, kemudian kembali diinisiasi oleh beberapa fakultas termasuk diantaranya Fakultas Farmasi. Dalam pengajian kali ini, Fakultas Farmasi dipercaya menjadi tuan rumah yang kedua setelah sebelumnya acara serupa diadakan di Fakultas Teknik pada bulan lalu.
Acara pengajian dibuka dengan Tiawatil Quran oleh perwakilan mahasiswa Farmasi, dan kemudian dilanjutkan sambutan oleh Dekan Fakultas Farmasi, Prof. Dr. Agung Endro Nugroho, M.Si., Apt. Agung menyampaikan bahwa melalui acara ini diharapkan dapat meningkatkan ketakwaan sivitas akademika dengan semakin memahami Al-Quran, terutama melalui kaca mata ilmu pengetahuan. “Al-Quran adalah mukjizat terbesar yang diberikan Allah SWT, untuk itu harus dapat memanfaatkannya agar hidup kita bermanfaat dan menjadi lebih bertakwa kepada Allah”, kata Agung. Dalam kesempatan tersebut, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., Ph.D., yang merupakan ketua Forum pengajian KAGAMA juga mengingatkan bahwa salah satu nilai penting dari acara ini adalah silaturrahmi. “Selain untuk menambah pengetahuan tentang Al-Quran, kami harap akan terjalin silaturahmi yang semakin baik”, ungkapnya.
Tema pengajian kali ini cukup menarik, pasalnya Dr. Sampurno menyampaikan kisah-kisah dalam Al-Quran yang sekilas nampak mustahil, namun oleh penelitian saat ini telah berhasil dibuktikan dengan data-data dan logika dari perspektif ilmu pengetahuan. Dengan gaya bahasa dan struktur kata indah yang dimiliki, Al Quran mampu melindungi dirinya sendiri. Terbukti setelah seribu tahun setelah diturunkannya Al-Quran pertama kali, tidak ada isi Al-Quran yang mengalami perubahan. “Dari generasi ke generasi, pemaknaan Al-Quran lah yang mengalami perubahan, bukan isinya”, tegas laki-laki yang pernah menjabat sebagai Dirjen POM tahun 1998 itu.
Melalui acara tersebut, terdapat beberapa kisah menarik yang dikaji bersama dan ditelaah dengan cara pandang ilmu pengetahuan, antara lain kisah nabi musa yang membelah lautan, momen Isra’Mi’raj, serta bagaimana bumi terbentuk, dan masih banyak kisah lainnya. Dalam tema pengajian yang juga diangkat dari buku karya Dr. Sampurno berjudul ‘Keajaiban Al-Quran’ ini mengajak seluruh sivitas akademika untuk membuka wawasan tentang keagungan Al-Quran. Diharapkan, acara seperti ini akan dapat rutin dilakukan sehingga dapat menambah wawasan keislaman dan ketakwaan umat muslim di lingkungan UGM. (Humas FA/ Yeny)