“Sebagai apoteker kita harus mampu berkomunikasi dengan pasien, selain itu mengikuti perkembangan kesehatan pasien itu cukup menarik bagi saya”, ucap Karinta
Farmasi UGM – Karinta Mayningrum, mahasiswa Sarjana Farmasi lulusan tahun 2017 tersebut baru saja menyelesaikan Program Profesi Apoteker. Disaat yang bersamaan, ia juga berhasil mendapat Pharmacy Award. Sebuah penghargaan yang diperuntukkan bagi putra-putri terbaik yang telah menyelesaikan Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) melalui seleksi akademik yang dilakukan oleh pihak fakultas. Dengan kata lain, gadis yang akrab dipanggil Karin ini juga merupakan salah satu peraih nilai terbaik dalam Ujian Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI).
Diakui Karin, tidak ada trik khusus menjadi mahasiswa berprestasi hingga akhirnya ia lulus PSPA dengan IPK 3,93. Baginya, mendapatkan nilai tinggi adalah bonus, yang terpenting bagi mahasiswa adalah fokus belajar dan menikmati setiap proses yang dihadapi. “Selain itu juga karena punya temen-temen belajar yang klop jadi sharing ilmunya lebih luas lagi”, imbuhnya.
Terus belajar, menjalani dengan ikhlas, dan berproses bersama adalah kunci yang dapat diandalkan, bahkan bisa juga diterapkan di dunia pekerjaan kelak. Untuk itu, sebagai mahasiswa tidak ada salahnya terus mengembangkan diri sekaligus mencari pengalaman sebanyak-banyaknya dan mendapatkan relasi-relasi baru. Terlebih sebagai apoteker, dimanapun pekerjaannya kelak akan berhubungan dengan banyak orang, sehingga akan lebih baik jika kemampuan tambahan seperti bahasa asing dan communication skill diperdalam sejak masih mahasiswa.
Bagi gadis yang juga aktif sebagai anggota Keluarga Mahasiswa Kristen-Khatolik (KKMK) Fakultas Farmasi UGM tersebut, menjadi apoteker adalah pekerjaan yang mulia. Melalui profesi ini, dirinya akan dapat membantu orang banyak. “Saya menyadari kalau sebagai apoteker kita bisa bermanfaat dimanapun kita berada”, ungkap Karin.
Ditanya mengenai rencana kedepan, Karin berharap agar dapat bekerja di rumah sakit sebagai apoteker. Berawal ketika dirinya mengikuti Program Kerja Praktek Apoteker yang diadakan oleh Fakultas, Karin mulai tertarik untuk fokus dalam bidang pelayanan. “Setelah saya PKPA dan terlibat secara langsung pekerjaan di rumah sakit sebagai apoteker, dan harus mampu berkomunikasi dengan pasien, dokter serta tenaga kesehatan lainnya, membuat saya semakin tertantang dan menikmatinya”, kata Karin. (Humas FA/ Yeny)