International Society for Pharmaceutical Engineering (ISPE) DIY-Jateng Student Chapter menyelenggarakan ISPE Talk-3: Embracing The Pharmacist Career in Pharmaceutical Industry, pada 27 Februari 2021. Pelaksanaan ISPE Talk-3 dilakukan secara virtual dalam bentu webinar dengan menghadirkan Dra. Apt. Ninung Murtini (Industrial Advisor ISPE DIY-Jateng SC) sebagai narasumber. ISPE Talk-3 ini juga dihadiri oleh Faculty Advisor ISPE DIY-Jateng SC, Prof. Dr. rer. nat. apt. Triana Hertiani, M.Si. serta dimoderatori oleh apt. Henny Yulisa Manalu, S.Farm.
Ibu Ninung Murtini merupakan alumni Fakultas Farmasi UGM tahun 1983 yang telah berkecimpung di ranah industri farmasi, lebih dari 20 tahun. Mulai tahun 2004, beliau memutuskan untuk mengabdi di PT Phapros Tbk. Selama 14 tahun mengabdi, beliau diamahi beragam tanggung jawab krusial yang meliputi PPIC Manager, Production Manager, Head of Product Development Department, dan Head of Quality Operation Department. Pada tahun 2018, beliau dipercayai untuk menjadi Director of PT Lucas Djaja, salah satu anak perusahaan PT Phapros Tbk yang ada di Bandung. Tepat pada 4 Januari 2021, beliau memutuskan untuk rehat dan menikmati masa purna baktinya bersama dengan keluarga tercinta.
Dalam webinar kali ini, beliau berbagi berbagai pengalaman beliau mulai dari nol hingga mampu mencapai posisi di top level management. Selama berkarir, beliau dianugerahi penghargaan regional maupun nasional karena berhasil melakukan simplifikasi line produksi di PT Phapros Tbk, yang awalnya berjumlah 14 line menjadi 7 line. Beliau dan tim juga berhasil menerapkan Sistem Pengolahan Air sesuai dengann standar global untuk pertama kalinya di PT Phapros Tbk pada tahun 2008. Selama berkarir, beliau juga mendapatkan kesempatan untuk keluar negeri untuk melakukan Factory Acceptance Test (FAT) di Bassel, menjalin kerjasama dengan Samjin Pharmaceutical Co Ltd di Korea Selatan, mengikuti CPHI & ACEMA Exhibition, business trip ke beberapa supplier di Shang Hai, dan juga menghadiri beberapa seminar internasional.
Beliau berpesan agar rekan mahasiswa mampu mengetahui apa yang menjadi strength, weakness, opportunity, dan threat pada diri masing-masing sebelum mulai meniti karir di industri farmasi. Beliau juga menekankan agar rekan mahasiswa harus peka dengan isu strategis global saat ini, tidak boleh malas, dan selalu memanfaatkan setiap kesempatan yang ditawarkan. Mahasiswa harus berani bermimpi besar, keluar dari zona nyamanya, dan selalu berusaha semaksimal mungkin. Apabila mahasiswa tekun mengimplementasikan hal tersebut, beliau percaya bahwa buah manis akan dipanen di kemudian hari. [FO]