Farmasi UGM – Dalam rangka meningkatkan tridharma perguruan tinggi, Fakultas Farmasi UGM menerima kunjungan dari Fakultas Farmasi Institut Kesehatan Rajawali Bandung dalam rangka inisiasi kerjasama yang ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama yang dilaksanakan di Ruang Sidang Pimpinan, gedung APSLC Lantai 7 Fakultas Farmasi UGM, Kamis (28/11/24).
Kunjungan tersebut diterima langsung oleh Dekan Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr. Satibi, M.Si., Apt. yang dalam sambutannya menyambut hangat rombongan dari Fakultas Farmasi Institut Kesehatan Rajawali. “Selamat datang kepada rombongan Fakultas Farmasi Institut Kesehatan Rajawali, kami dari Farmasi UGM menyambut dengan terbuka inisiasi kolaborasi tersebut, khususnya dalam memajukan pendidikan tinggi farmasi di Indonesia”, ungkapnya.
Dekan Fakultas Farmasi Institut Kesehatan Rajawali, Dr. apt. Purwaeni, M.Si., menyampaikan apresiasi atas kesediaan Farmasi UGM untuk menjalin kerjasama. “Kami menyadari, dengan adanya kolaborasi dan pengalaman (benchmarking) dari pihak lain, terutama dalam pelaksanaan tri dharma dapat meningkatkan kualitas pendidikan farmasi di Indonesia”, terangnya.
Penandatanganan perjanjian kerjasama ini menandai awal kolaborasi yang diharapkan dapat memperkuat pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam hal pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kerjasama ini mencakup berbagai inisiatif, seperti program riset bersama hingga program PKM, kegiatan pengabdian kepada masyarakat, serta inisiasi pembukaan prodi Profesi Apoteker yang disesuaikan dengan kebutuhan dari Fakultas Farmasi Institut Kesehatan Rajawali.
Penerimaan kunjungan ini merupakan langkah strategis Fakultas Farmasi UGM dalam mendukung pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Dalam kaitannya dengan SDG 3 (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan), kolaborasi antar Fakultas Farmasi dapat meningkatkan kualitas riset dan inovasi di bidang kesehatan, sehingga mendukung pengembangan obat dan layanan kesehatan yang lebih baik. SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) tercermin dari pertukaran pengetahuan dan pengalaman akademik, yang memperkuat kompetensi mahasiswa dan dosen. Kegiatan ini juga mendukung SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) melalui pengembangan riset farmasi yang inovatif serta kolaborasi dalam pembangunan infrastruktur riset. Sedangkan pada SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) diwujudkan melalui kemitraan strategis antar institusi pendidikan melalui penguatan jejaring akademik. (Fathul/HumasFA)