Industri obat bahan alam (herbal) terus tumbuh seiring kepercayaan masyarakat dunia terhadap manfaat obat berbahan baku dari alam dan semangat back to nature atau kembali ke alam. Oleh karena itu, pembinaan harus cermat dan tepat agar industri obat bahan alam bisa tumbuh maksimal.
Prof Dr Marchaban Apt, Dekan Fakultas Farmasi UGM menyampaikan hal itu saat silaturahmi dengan Dirut PT BP SKH Kedaulatan Rakyat, dr Gun Samawi yang didampingi Direktur Keuangan KR, Imam Satriadi, Kamis (29/9). Selain Prof Marchaban, rombongan dari Farmasi UGM ini terdiri Prof Dr Wahyono SU Apt, Dr Rishadi Apt MSPH, Dr Agung Endro Nugroho MSi Apt dan Prof Dr Djoko Wahyono.
Tumbuhnya industri obat bahan alam ini menjadikan peluang tersendiri di ilmu kefarmasian. Bahkan, peminat mahasiswa untuk masuk ke Fakultas Farmasi UGM dengan konsentrasi bahan alam terus meningkat. “Animo mahasiswanya cukup tinggi,” kata Prof Marchaban.
Menandai Lustrum XIII-Reuni VIII dan HUT ke-65, Fakultas Farmasi menggelar serangkaian kegiatan dengan tema ‘Merajut Jejaring Alumni, Peduli Kesehatan Bangsa’. Mulai dari pameran industri dan pelayanan kefarmasian di Graha Saba Pramana, Jumat (30/9) hingga musyawarah alumni.
“Kegiatan puncaknya pergelaran wayang kulit di halaman Fakultas Farmasi dengan dalang Ki Enthus Susmono mengambil lakon Dewaruci, Sabtu (1/10),” kata Prof Marchaban, seraya mengatakan, untuk jumlah alumninya sampai saat ini sudah ada 5.573 orang yang tersebar di Indonesia.
Fakultas Farmasi lahir 27 September 1946 di Klaten dengan nama Perguruan Tinggi Ahli Obat (PTAO). Fakultas Farmasi beberapa kali berpindah dari satu tempat ke tempat lain, dan akhirnya tahun 1977 menetap di Sekip Utara UGM.
Sumber : Kedaulatan Rakyat 30 September 2011