Yogyakarta, 13 Juni 2020. Satu lagi capaian Indonesian Journal of Pharmacy (IJP), yaitu berhasil meraih peringkat jurnal pada kuartil ke-3 (Q3) dari semua jurnal dengan area subjek yang sama yang telah terindeks oleh Scopus. Indonesian Journal of Pharmacy yang juga disebut Majalah Farmasi Indonesia (MFI) ini memperoleh pengakuan tersebut melalui situs Scimago Journal & Country Rank (www.scimagojr.com) pada hari Jumat 12 Juni 2020 kemarin.
Indonesian Journal of Pharmacy telah terindeks oleh Scopus sejak Agustus 2018. Terindeksnya IJP oleh Scopus pada waktu itu membuat IJP menjadi jurnal farmasi nasional pertama di Indonesia yang bereputasi internasional. Namun demikian, perjuangan IJP tidak berhenti sampai di situ. Dengan terindeksnya IJP oleh Scopus, IJP memikul beberapa konsekuensi yang harus dihadapi. Beberapa di antaranya adalah mempertahankan dan meningkatkan kualitas publikasi yang diukur secara kualitatif melalui kualitas tiap artikel yang dipublikasi di samping kewajiban publikasi tepat waktu. Selain itu, IJP juga harus menerima konsekuensi lain berupa penyempitan cakupan area subjek artikel sesuai arahan dari Scopus yang mengakibatkan banyaknya naskah baik yang harus ditolak karena tidak termasuk dalam cakupan area subjek IJP.
Indonesian Journal of Pharmacy sangat bersyukur dengan pencapaian ini sekaligus sangat berterima kasih kepada para author naskah beserta reviewer yang telah berkenan untuk bersama-sama meningkatkan kualitas publikasi. Selain itu, IJP juga menyadari bahwa tanpa kontribusi mereka semua, maka pencapaian ini adalah suatu hal yang hampir tak mungkin tercapai. Pencapaian peringkat jurnal Q3 ini akan menjadi awal yang baru bagi IJP untuk berjuang meraih peringkat jurnal Q2 dan Q1 pada tahun-tahun mendatang di samping mempertahankan diri sebagai jurnal yang terdepan dalam bidang farmasi di Indonesia. (Mawardi, Puma/Humas FA UGM)