Farmasi UGM – Pada bulan Maret lalu telah diadakan pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Mapres) tingkat universitas yang diikuti oleh 21 mahasiswa program Sarjana dan 2 mahasiswa lainnya dari program Diploma. Berdasarkan penilaian para juri yang terdiri dari dosen-dosen berbagai kluster, Angelo Abil Wijaya dan Agathon Henryanto ditetapkan sebagai Juara 1 dan Juara 2 Mapres program Sarjana UGM. Keduanya masing-masing berasal dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIPOL) serta Fakultas Hukum.
Selain ISIPOL dan Hukum, fakultas lainnya yang menduduki peringkat tiga besar dalam penyeleksian Mapres UGM 2018 yang bertempat di Hotel Sahid Jaya, Solo tersebut adalah Fakultas Farmasi. Luh Rai Maduretno Asvinigita, perwakilan mahasiswa Farmasi mengakui bahwa seluruh peserta Mapres UGM 2018 memang memiliki kompetensi yang layak sehingga menimbulkan persaingan yang sangat ketat.
“Aku dan peserta lainnya sering ngobrol-ngobrol. Ada banyak pelajaran yang bisa diambil dari kegiatan ini. Kami sering mengkritisi dan saling mengutarakan pendapat dari berbagai sudut pandang suatu permasalahan,” ucap gadis yang akrab disapa Gita tersebut.
Menurutnya, dari tiga aspek besar penilaian, presentasi dalam bahasa inggris merupakan seleksi yang paling sulit dibanding penilaian karya ilmiah maupun portofolio. Hal ini dikarenakan masing-masing peserta hanya diberi waktu 1 menit persiapan sebelum nantinya akan dihadapkan dengan para juri.
“Untungnya seleksi ini dibuat secara tertutup, jadi kami bisa fokus dan mengurangi grogi saat maju kedepan,” ungkap Gita sambil tersenyum.
Setelah proses pemilihan selesai, mahasiswa terpilih Mapres Farmasi UGM periode 2018 ini mengatakan bahwa dirinya akan turut berkontribusi dalam menyiapkan bibit-bibit baru mahasiswa berprestasi, khususnya di Farmasi. Selain peningkatan kualiatas penyeleksian, Gita merasa bahwa mahasiswa baru harusnya sudah dikenalkan dengan Akademi Mahasiswa Berprestasi (Akapres). Melalui Akapres, mahasiswa akan dibimbing untuk mempersiapkan diri mengikuti perlombaan-perlombaan dan kegiatan-kegiatan baik itu skala nasional maupun internasional.
“Itu nanti akan sangat berpengaruh pada penilain portofolio, apalagi selama ini Farmasi belum pernah terlibat dalam Akapres” imbuh Gita.
Bagi mahasiswa semester 6 tersebut, akan ada banyak keuntungan jika mempersiapkan diri sejak dini. Selain sebagai persiapan dalam menghadapi kejuaraan Mapres, dalam prosesnya mahasiswa akan banyak belajar tentang berpendapat, mengkritisi suatu permasalahan, berdiplomasi serta hal-hal lainnya. “Apalagi di dunia kerja kita sangat membutuhkan soft skill semacam itu,” tuturnya. Ditanya soal harapan ke depan, melalui mapres Gita berkeinginan untuk menyebarkan gairah dalam berprestasi baik di bidang akademik maupun non akademik “Karena pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa menelurkan pemimpin-pemimpin yang lebih hebat di masa depan,” tutupnya. (Yeny P/Humas FA)