Farmasi UGM – Sebagai rangkaian persiapan penerapan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Fakultas Farmasi UGM sebagai satu-satunya program studi Sarjana Farmasi di Indonesia yang mendapatkan hibah dari Kemendikbud tahun 2020 melakukan serangkaian kegiatan pendukung yang melibatkan civitas akademika dan mitra potensial. Langkah sosialisasi yang lebih luas dilaksanakan pada Sabtu, 5 Desember 2020 melalui Talkshow bersama perwakilan mitra dari industri obat, rumah sakit dan lembaga penelitian serta dihadiri Mahasiswa khususnya Angkatan 2017 dan 2018, serta ditayangkan pada Youtube Kanal Pengetahuan Farmasi.
Dekan Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr. apt. Agung Endro Nugroho dalam pembukaan acara menyatakan dukungan penuh fakultas dan memotivasi mahasiswa untuk memperluas wawasan pengetahuan dan membina jejaring melalui early exposure dunia kerja. Banyak hal positif yang ditawarkan melalui program yang mengedepankan fleksibilitas terarah ini. Potensi Kerjasama yang lebih erat dengan mitra merupakan salah satu dampak positif yang dapat dihasilkan.
Bertindak sebagai moderator pada acara ini adalah Dr. apt. Adhyatmika M.Biotech., yang menghantarkan pembicara menyampaikan paparannya dan memediasikan sesi diskusi. Perwakilan industri obat, PT Kimia Farma, melalui Bapak apt. Wisnu Sucahyo menyampaikan profil perusahaan, komitmen untuk mendukung penuh aktivitas MBKM dan menawarkan beberapa alternatif posisi magang. Pembicara berikutnya, yang merupakan perwakilan dari RS Bethesda Yogyakarta, Ibu apt. L. Endang Budiarti, M.Pharm dan Bapak apt. Adhitya Nugraha Arisadha menyampaikan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam program magang dengan durasi sampai dengan 6 (enam) bulan ini adalah suatu hal yang sesungguhnya telah ditunggu oleh pihak Rumah Sakit. Dukungan penuh juga disampaikan oleh perwakilan dari Lembaga Riset di tingkat nasional yaitu BPPT yang pada kesempatan ini dihadiri oleh Bapak Donny Ramadhan, S.Si., M.T. Di akhir sesi paparan, wakil dekan bidang akademik dan kemahasiswaan, Prof. apt. Triana Hertiani, M.Si. merangkum paparan dari mitra dan menyampaikan desain program MBKM di Fakultas Farmasi UGM. Sesi diskusi diisi dengan diskusi hangat membahas pertanyaan dari Mahasiswa seputar bentuk magang, benefit yang bisa diperoleh, cakupan dan implikasinya pada studi. Sebagai panelis, selain pembicara juga hadir perwakilan dari Mahasiswa yaitu: Oki Irawan selaku ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KMFA periode 2020, M. Farhan Fahreza yang merupakan ketua BEM KMFA terpilih untuk 2021, perwakilan mahasiswa S1 angkatan 2017 Eri Prasetyo Nugroho, dan angkatan 2018 Fardhan Hakim Ilyasa. Sesuai desain di Fakultas Farmasi UGM, program MBKM dapat diterapkan pada mahasiswa mulai semester 7, sehingga sebagian besar perkuliahan pendukung kompetensi utama sudah didapatkan.
Walaupun fakultas menawarkan model magang berdasar besaran SKS yang dapat dikonversi, variasi pada durasi dan matakuliah yang dapat disubstitusi, tetapi ketiga perwakilan mitra sepakat bahwa durasi 6 (enam) bulan atau setara maksimal 21 SKS ideal bagi mahasiswa dan institusi mitra. Dengan durasi tersebut, mahasiswa mendapatkan paparan yang memadai tentang bagaimana dunia kerja yang sesungguhnya dan sekaligus dapat membantu penyelesaian project di mitra terkait. Sebagai penutup acara, Prof. Triana menyampaikan bahwa benefit yang dapat diperoleh dari aktivitas ini bagi mahasiswa sangat besar dan bahwa aktivitas ini dapat pula dilaksanakan oleh mahasiswa di lokasi yang terdekat dengan tempat tinggal asalnya, karena jejaring mitra yang sangat luas. Program ini diharapkan tidak hanya bermanfaat untuk Mahasiswa yang mengambil, tetapi juga lebih luas pada semakin eratnya kerjasama antara universitas dan industry atau dunia kerja yang akan mempersempit gap antar keduanya. (Tim MBKM Farmasi UGM / Humas FA)