Farmasi UGM – Fakultas Farmasi UGM turut serta di kegiatan Mini Expo HUT RSA UGM pada Rabu-Jumat, 6-8 Maret 2024 pukul 08.00-14.00 WIB. Kegiatan ini berlangsung di selasar laboratorium lt 2 RSA UGM dan dihadiri oleh mitra-mitra dari Rumah Sakit Akademik UGM, seperti PT Pagilaran, Wanagama Fakultas Kehutanan UGM, Sekolah Vokasi UGM, FKKMK UGM, dan FKH UGM.
Mini Expo dalam rangka memperingati hari ulang tahun Rumah Sakit Akademik UGM yang ke-12 dibuka secara langsung oleh Direktur Utama RSA UGM, Dr. dr. Darwito, S.H., Sp.B (K) Onk. Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan cek kesehatan gratis bagi pengunjung. Selama tiga hari berturut-turut stand mini expo RSA UGM ini tidak pernah sepi pengunjung. Bahkan, rektor UGM, Prof. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG (K) turut menghadiri acara ini.
Farmasi UGM hadir dengan buku-buku karya Dosen Fakultas Farmasi dari penerbit UGM Press. Selain itu, Farmasi juga memberikan jamu gratis kepada setiap pengunjung. Antusiasme pengunjung sangat tinggi terhadap jamu beras kencur dan kunyit asam yang disediakan Fakultas Farmasi. Jamu tradisional ini diproduksi secara langsung oleh salah satu alumni Farmasi UGM. Selain jamu tradisional ini, Farmasi juga menghadirkan jamu modern yang dikemas dalam kaleng serta telah mengalami sentuhan-sentuhan modern seperti penambahan soda, yogurt, maupun susu. Hal ini bertujuan untuk menutupi rasa pahit dan meningkatkan minat kaum milenial untuk minum jamu.
Seperti diketahui bahwa konsumsi jamu tradisional dapat meningkatkan sistem imun, nafsu makan, dan memperlancar pencernaan. Oleh karena itu, Farmasi UGM terus berupaya agar jamu tradisional tidak kalah saing dengan produk-produk minuman milenial. Hal ini juga sejalan dengan penerapan SDGs Nomor 3 dengan menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi seluruh masyarakat di segala usia serta SDGs Nomor 12 yaitu memastikan pola produksi dan konsumsi yang bertanggungjawab di lingkungan masyarakat. UNESCO sendiri telah menetapkan jamu sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritage) yang dimiliki oleh Indonesia.
Selain itu, adanya doorprize seperti merchandise dan serangkaian produk kosmetik dan perawatan diri mampu meningkatkan antusiasme pengunjung, terbukti dengan ramainya photobooth di stand Fakultas Farmasi. Serangkaian produk kosmetik dari mitra Fakultas Farmasi di bidang industri turut hadir dan memeriahkan stand Farmasi. Adanya produk ini menunjukkan keberagaman lapangan pekerjaan di bidang Farmasi, mulai dari akademisi, apoteker, industri farmasi, maupun obat-obatan herbal. Harapannya dengan adanya expo ini, masyarakat luas mampu mengetahui peran Farmasi di berbagai lingkup kehidupan. (Zahra/Humas)