Farmasi UGM – Pandemi COVID-19 telah melanda berbagai negara di dunia termasuk Indonesia selama lebih dari 1 tahun. Hingga 22 April 2021, tercatat tidak kurang dari 1.6 juta kasus telah dilaporkan di Indonesia dengan jumlah kematian mencapai angka 44 ribu. Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sendiri, hingga 21 April terdapat 35.225 kasus terkonfirmasi positif dengan jumlah pasien meninggal mencapai 919 orang. Penyumbang terbesar kasus positif di DIY adalah Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul, dengan pasien dirawat mencapai 6.000-7.000 orang di tiap kabupaten.
Kabupaten Bantul sebagai kabupaten yang mengalami lonjakan kasus COVID-19 cukup bermakna menerapkan berbagai kebijakan yang dapat menjadi contoh baik penanganan COVID-19 di level kabupaten dan diimplementasikan hingga level desa. Terdapat 13 kapanewon/kecamatan di Bantul yang masuk zona oranye, serta 4 kapanewon yang masuk zona merah. Terdapat 4 rumah sakit rujukan COVID-19 yang beroperasi dengan Surat Keputusan Gubernur. Akan tetapi, fasilitas kesehatan dan tempat untuk isolasi mandiri warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 masih terbatas sehingga muncul inisiatif untuk program pendirian rumah sakit lapangan khusus COVID-19 (RSLKC Bambanglipuro) dan 3 shelter kabupaten (Semaul, Niten dan Patmasuri). Karena kapasitas di RS lapangan dan shelter kabupaten ini pun masih belum mencukupi, dibentuk pula shelter di tingkat desa hingga padukuhan untuk mencegah penyebaran lebih luas infeksi COVID-19.
Fakultas Farmasi UGM melalui Unit Pengabdian Masyarakat dan Gugus Penanganan COVID-19 Fakultas telah menjalin komunikasi yang erat dan kerjasama dengan pemangku kebijakan (stakeholders) di berbagai kecamatan terdampak di Kabupaten Bantul dan Sleman untuk membantu penyediaan kebutuhan di shelter COVID-19. Melalui Program Pengabdian Masyarakat, pada tanggal 22 April 2021 Fakultas Farmasi menyerahkan bantuan alat pelindung diri (APD), hand sanitizer, dispenser, dan multivitamin untuk shelter COVID-19 di Kapanewon Bambanglipuro. Bantuan ini diserahkan oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat, Kerjasama, dan Alumni Fakultas Farmasi UGM, Dr. rer. nat. apt. Endang Lukitaningsih dan Ketua Gugus COVID-19 Fakultas Farmasi UGM, Dr. apt. Ika Puspitasari melalui Kepala Desa/Lurah Mulyodadi (Ari Sapto Nugroho, S.H.) dan Sumbermulyo (Dra. Ani Widayani). Turut hadir pula dalam acara penyerahan bantuan perangkat desa/kelurahan Mulyodadi dan Sumbermulyo serta beberapa dosen dari Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Farmasi (Dr. apt. Nunung Yuniarti, apt. Dyaningtyas Dewi Pamungkas Putri, Ph.D., apt. Puguh Indrasetiawan, Ph.D. dan Dr. apt. Eka Noviana).
Kedua desa telah melaksanakan upaya yang luar biasa melalui kerjasama yang solid antara pemangku kebijakan, tenaga kesehatan, warga masyarakat, dan berbagai pihak yang terkait untuk menyediakan tempat dan fasilitas serta memenuhi kebutuhan sehari-hari shelter COVID-19 yang tersebar di wilayahnya. Selain menggunakan fasilitas bersama seperti gedung pemerintah, sekolah, dan TK, kedua desa juga berhasil menggerakkan masyarakat melalui gotong royong menyediakan tempat isolasi mandiri di beberapa rumah kosong yang dimiliki warga dan menyediakan makanan untuk warga yang menjalani isolasi mandiri. Ari Sapto Nugroho, S.H. dan Dra. Ani Widayani juga sangat mengapresiasi inisiatif Fakultas Farmasi UGM dalam melakukan kunjungan dan menyerahkan bantuan berkala untuk mendukung program penanganan COVID-19 di wilayahnya. (Humas FA)