Farmasi UGM – Dalam menghadapi kelangkaan hand sanitizer di pasaran, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada mengadakan program pengadaan hand sanitizer bagi fasilitas kesehatan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Seperti yang telah diketahui, semenjak wabah Covid-19 merebak, pasaran berbagai produk hand sanitizer kewalahan dalam menghadapi kebutuhan pasar. Selain masker, hand sanitizer perlahan mulai sulit didapatkan. Kondisi ini sangat mempengaruhi keberlangsungan penanganan pasien di fasilitas-fasilitas kesehatan di DIY.
Melihat fenomena tersebut, para peneliti dan laboran, serta staf Fakultas farmasi UGM berinisiatif untuk mengadakan program pengadaan hand sanitizer bagi fasilitas kesehatan di DIY. “Utamanya untuk memenuhi beberapa fasilitas kesehatan yang menjadi rujukan Covid-19”, kata Nunu Lutfi, M.Ec.Dev., selaku Kasi Administrasi, Keuangan, dan Umum Fakultas Farmasi UGM. Instansi-instansi kesehatan yang menjadi prioritas distribusi hand sanitizer buatan Farmasi UGM diantaranya RS Sardjito, RS Akademik UGM, beberapa puskesmas di wilayah DIY. Sedangkan lainnya, diserahkan kepada Dinas Kesehatan DIY agar dapat terdistribusi secara efektif.
Dekan Fakultas Farmasi UGM mengungkapkan bahwa program ini memang tidak akan dapat mencukupi kebutuhan hand sanitizer di lapangan. Namun pihaknya akan tetap turut berkontribusi dalam proses penangangan Covid-19, khususnya di area DIY. Produksi hand sanitizer ini tidak hanya ditujukan untuk kebutuhan internal dosen dan tenaga kependidikan fakultas atau universitas, namun juga untuk bagi fasilitas kesehatan di Daerah Istimewa Yogyakarta. “Sebenarnya, pembuatan hand sanitizer ini tidak membutuhkan waktu yang lama, hanya saja seringkali kita terkendala di pasokan sumber bahan”, ungkap Dekan Fakultas Farmasi UGM.
Pembuatan hand sanitizer tersebut dilakukan tiap hari (senin hingga jumat) melibatkan relawan dari Fakultas Farmasi UGM termasuk dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa. Pembuatan hand sanitizer tersebut dilakukan di Laboratorium Teknologi Farmasi Fakultas Farmasi UGM. “Kami memproduksi liquid hand sanitizer sebanyak 100-150 liter tiap hari, dan sebagian kami salurkan kepada fasilitas kesehatan di Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai bentuk komitmen aspek pengabdian masyarakat,” ungkap Wakil Dekan bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat, Kerjasama dan Alumni Fakultas Farmasi UGM. Dua bentuk liquid sanitizer berupa produk refill (jerigen kemasan 1, 2 dan 5 liter dan botol 300 ml) dan produk hand spray sanitizer (kemasan 100, 150 dan 500 ml). Selain untuk memenuhi kebutuhan fasilitas kesehatan, pengadaan hand sanitizer ini juga ditujukan bagi pemenuhan kebutuhan sivitas akademika baik di lingkungan Fakultas Farmasi sendiri maupun bagi fakultas-fakultas lainnya di lingkungan Universitas Gadjah Mada. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah Subhanahu wa ta’ala dan dijauhkan dari wabah infeksi covid-19, aamiin yaa robbal aalamiin. (Humas FA/ Yeny)