Farmasi UGM – Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat identitas budaya melalui himbauan penggunaan busana adat daerah. Dalam surat edaran terbaru, UGM menghimbau seluruh dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa untuk mengenakan pakaian adat daerah setiap hari Kamis Pon. Langkah ini diambil sebagai bagian dari implementasi jati diri UGM sebagai Universitas Nasional dan Universitas Pusat Kebudayaan
Fakultas Farmasi sebagai bagian dari UGM turut serta merealisasikan himbauan penggunaan busana adat daerah dimulai pada Kamis (07/03). Pada kesempatan tersebut, para dosen dan tenaga kependidikan Fakultas Farmasi UGM terlihat kompak mengenakan busana adat daerah. Hal ini tak lain untuk memberikan contoh baik kepada para mahasiswa Fakultas Farmasi UGM agar turut serta mengenakan busana adat daerah setiap hari Kamis Pon.
Dengan implementasi penggunaan busana adat daerah, diharapkan seluruh civitas akademika UGM dapat turut serta dalam melestarikan dan mempromosikan keberagaman budaya Indonesia. Tak hanya itu, implementasi penggunaan busana adat daerah juga sebagai sarana mendekatkan diri dengan akar budaya bangsa dan memperkuat rasa kebersamaan di tengah keberagaman. Karena sejatinya, keberagaman budaya adalah salah satu kekuatan bangsa Indonesia yang harus terus dijaga dan dilestarikan.
Program penggunaan busana adat daerah ini sejalan dengan beberapa prinsip SDGs, yaitu prinsip SDGs nomor 4 mengenai pendidikan berkualitas, karena program tersebut dapat memperkuat identitas budaya dan meningkatkan pemahaman akan keberagaman budaya di Indonesia yang merupakan bagian dari pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan. Selain itu, program penggunaan busana adat daerah juga sejalan dengan prinsip SDGs nomor 10 mengenai pengurangan ketimpangan dengan mempromosikan keberagaman budaya dan menghormati hak-hak budaya setiap individu. Terakhir, program penggunaan busana adat daerah juga sejalan dengan prinsip SDGs nomor 16 mengenai perdamaian, keadilan, dan institusi yang kuat dengan memperkuat rasa kebersamaan dan membangun hubungan yang harmonis antarindividu dari berbagai latar belakang budaya. (Araya/Humas)