Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Menyambut Kunjungan Dari BRIN dalam Upaya Mewujudkan Kolaborasi Riset

Yogyakarta, 8 Juli 2025 – Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) hari ini menerima kunjungan dari delegasi Pusat Riset Mikrobiologi Terapan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Kunjungan ini merupakan langkah awal untuk menjajaki dan membangun kolaborasi strategis di bidang riset dan pengembangan kefarmasian.

Delegasi BRIN yang dipimpin oleh Prof. Dr. Puspita Lisdiyanti, seorang ahli di bidang mikrobiologi, disambut hangat oleh pimpinan dan jajaran staf Fakultas Farmasi UGM. Agenda utama kunjungan hari pertama adalah diskusi mendalam mengenai potensi sinergi riset serta kunjungan langsung ke Laboratorium Advanced Pharmaceutical Sciences (APS) yang menjadi salah satu fasilitas penelitian unggulan di Fakultas Farmasi UGM.

Rombongan dari BRIN yang turut hadir adalah Akhirta Atikana, M.Sc., dan Dr. Gusnaniar, yang keduanya memiliki rekam jejak riset yang kuat di bidang mikrobiologi terapan dan bioprospecting. Turut serta dalam diskusi dari pihak UGM adalah Dr. Matin Nuhamunada, S.Si., M.Sc., seorang pakar dari Fakultas Biologi UGM yang keahliannya diharapkan dapat menjembatani kolaborasi interdisipliner.

Delegasi BRIN diajak untuk meninjau fasilitas dan teknologi yang ada di Laboratorium APS Fakultas Farmasi UGM. Kunjungan laboratorium ini bertujuan untuk memberikan gambaran konkret mengenai kapabilitas riset yang dimiliki oleh Fakultas Farmasi UGM, sehingga dapat diidentifikasi secara lebih jelas skema kerja sama yang paling memungkinkan untuk diimplementasikan.

Kunjungan BRIN ke Fakultas Farmasi UGM dan BRIN ini mendukung pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Kerja sama ini merupakan perwujudan nyata dari SDG 17, Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, yang menyatukan kekuatan lembaga akademik dan badan riset pemerintah. Sinergi ini secara langsung ditujukan untuk memperkuat SDG 9, Industri, Inovasi, dan Infrastruktur dengan mendorong riset terapan dan inovasi di bidang kefarmasian yang dapat meningkatkan kapabilitas teknologi nasional. Pada akhirnya, hasil dari kolaborasi ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan pada SDG 3, Kehidupan Sehat dan Sejahtera, melalui potensi penemuan senyawa obat baru dari sumber daya hayati Indonesia yang dapat digunakan untuk mengembangkan terapi yang lebih efektif dan terjangkau bagi masyarakat luas.

Share this post
Type Keyword to Search